BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat nilai ekspor produk perikanan Indonesia menembus angka Rp 1 triliun dalam periode 24 Maret hingga 2 April 2025, atau selama masa libur panjang Idulfitri.
Aktivitas ekspor tersebut berlangsung aktif di 32 provinsi, menunjukkan komitmen KKP dalam menjaga keberlangsungan distribusi komoditas unggulan meski di tengah cuti bersama nasional.
Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan Perikanan (BPPMHKP), Ishartini, mengungkapkan layanan penerbitan Sertifikat Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SMKHP) tetap berjalan selama libur Lebaran melalui dukungan 47 unit pelaksana teknis (UPT) di seluruh provinsi. Sertifikat tersebut menjadi jaminan kualitas produk Indonesia di pasar internasional.
"Selama H-7 hingga H+1 Lebaran, tercatat 2.774 kali ekspor dengan total volume 20.225.966 kilogram atau lebih dari 20 ribu ton produk perikanan. Ini bukti bahwa layanan ekspor tetap optimal, dan tidak ada kendala dalam pengiriman ke negara tujuan," ujar Ishartini, dalam keterangan resmi KKP.
Produk yang diekspor mencakup 22 jenis (HS Code) seperti udang, tuna, cumi, gurita, kepiting, dan rumput laut. Produk-produk ini dikirim ke lebih dari 25 negara tujuan seperti Jepang, Amerika Serikat, China, Australia, Jerman, Korea Selatan, Singapura, dan Uni Emirat Arab.
Provinsi Sumatera Utara menjadi wilayah dengan frekuensi ekspor tertinggi, yakni 413 kali pengiriman dengan volume mencapai 4,5 juta kilogram. Menyusul Jawa Timur (133 kali, 2,85 juta kg), Sulawesi Selatan (131 kali, 1,85 juta kg), dan Bali (159 kali, 312 ribu kg). Wilayah timur seperti Papua Barat Daya dan NTT juga ikut berkontribusi dengan masing-masing 46 ribu kg dan 13 ribu kg.
Ishartini memastikan seluruh produk perikanan telah memenuhi standar sanitasi, higiene, dan keamanan pangan internasional, sehingga diterima baik oleh negara tujuan tanpa hambatan.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyampaikan bahwa KKP terus mendorong diversifikasi produk dan memperluas negara tujuan ekspor. Ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas dan jaminan keamanan pangan dalam rantai pasok, guna meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global.
"Kami sedang menggarap beberapa komoditas unggulan untuk dijadikan andalan ekspor. Fokus kami bukan hanya produksi, tetapi juga bagaimana menjaga kualitas dari hulu ke hilir," kata Menteri Trenggono.
Melalui upaya ini, KKP menargetkan penguatan posisi Indonesia sebagai pemain utama industri perikanan dunia, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kelautan secara berkelanjutan.
Editor: Gokli