BATAMTODAY.COM, Batam - Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) optimistis perekonomian daerah ini akan mengalami pertumbuhan signifikan, didorong oleh investasi industri, peningkatan sektor pariwisata, serta adopsi digitalisasi dalam transaksi keuangan.
Optimisme ini disampaikan Kepala BI Perwakilan Kepri, Rony Widjarto, dalam acara bincang media perdananya di Kantor Perwakilan BI Kepri, Batam, Kamis (20/2/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Rony menegaskan Kepri memiliki potensi besar sebagai kawasan industri dan destinasi investasi utama yang terus berkembang. "Sebagai daerah dengan karakteristik kepulauan, Kepri memiliki keunggulan yang berbeda dibandingkan provinsi lain. Industri pengolahan menjadi sektor utama yang menopang perekonomian daerah, terutama di Kota Batam, yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi regional," ujar Rony.
Selain sektor industri, Rony juga menyoroti peran konsumsi domestik dan investasi sebagai faktor penting dalam penguatan ekonomi Kepri. Ia menyebutkan bahwa Batam sebagai pusat industri dan perdagangan berkontribusi sekitar 70 persen terhadap perekonomian provinsi, didukung oleh lokasinya yang strategis di jalur perdagangan internasional dekat Singapura dan Malaysia.
Tak hanya industri dan investasi, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga memainkan peran penting. Produk lokal seperti hasil laut, kerajinan tenun, dan makanan khas daerah menjadi bagian dari rantai ekonomi yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.
"Saya baru mengetahui bahwa Kepri memiliki kerajinan tenun yang cukup menarik. Ini menunjukkan bahwa potensi ekonomi lokal masih bisa terus dikembangkan," kata Rony.
Lebih lanjut, sektor pariwisata juga menjadi salah satu motor pertumbuhan ekonomi Kepri. Keindahan alam serta warisan budaya di berbagai pulau menarik wisatawan mancanegara, khususnya dari Singapura dan Malaysia. Infrastruktur pendukung seperti fasilitas Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) di Batam terus diperkuat untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
Di sisi lain, BI Kepri juga mendorong transformasi digital sebagai penggerak ekonomi baru. Penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) semakin diperluas, termasuk penerapan QRIS Border untuk mempermudah transaksi wisatawan asing.
"Digitalisasi, khususnya dengan QRIS, menjadi solusi dalam mempercepat perputaran ekonomi. Ini tidak hanya mempermudah transaksi bagi wisatawan dan masyarakat lokal, tetapi juga berkontribusi dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan," papar Rony.
Dengan kombinasi sektor industri, investasi, pariwisata, dan digitalisasi, BI Kepri yakin bahwa pertumbuhan ekonomi wilayah ini akan semakin kuat dan berkelanjutan.
Editor: Gokli