logo batamtoday
Jum'at, 14 Maret 2025
BATAM TODAY


Bendahara Umum Partai Demokrat Tewas Kecelakaan di Jawa Timur
Sabtu, 15-02-2025 | 08:24 WIB | Penulis: Irawan
 
Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Renville Antonio dilaporkan tewas saat motor gede yang dinaikinya terlibat kecelakaan dengan mobil pikap di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (14/2/2025) pagi (Foto: Istimewa)  

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kabar duka datang dari Partai Demokrat. Bendahara Umum DPP Partai Demokrat, Renville Antonio, meninggal dunia akibat kecelakaan di Situbondo. Diketahui Renville Antonio dilaporkan tewas saat motor gede yang dinaikinya terlibat kecelakaan dengan mobil pikap di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (14/2/2025) pukul 08.00 WIB.

Renville dikabarkan tewas di lokasi kejadian. Dia mengalami luka dan pendarahan di kepala. Jenazahnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih Surabaya, Jumat malam.

Sementara, sopir pikap, MDS (19), yang tidak memiliki SIM, saat ini masih diamankan di Polres Situbondo untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

Kecelakaan tersebut melibatkan moge bernomor polisi B 6789 A yang dikendarai Renville, dan sebuah mobil pikap bernomor polisi P 9308 MY yang dikendarai MDS (19).

Dirlantas Polda Jawa Timur Kombes Komarudin menyatakan, kecepatan moge yang dikendarai korban akan menjadi salah satu fokus kepolisian. Hal itu akan dilakukan dengan metode Traffic Accident Analysis (TAA). Pemeriksaan itu untuk menentukan apakah kecepatan kendaraan turut berkontribusi dalam kecelakaan ini.

"Kecepatan moge, nanti akan dibuktikan hasil dari TAA. Kita baru akan melihat di sana, setelah nanti ada bekas-bekas goresan yang dengan teknologi yang kami miliki nanti bisa menghitung perbandingan antara bobot kendaraan, dengan bekas goresan di jalan," kata Komarudin di Mapolda Jatim, Surabaya, Jumat malam.

Komarudin mengatakan, hasil temuan sementara, pihaknya tak mendapati adanya bekas pengereman di lokasi kejadian. Hal itu mengindikasikan moge yang dikendarai Renville tidak sempat melakukan pengereman sebelum terjadi serempetan dengan mobil pikap.

"Sementara memang tidak ada ditemukan bekas pengereman yang artinya ini dimungkinkan bersamaan. Misalnya, kalau memang dari jauh mobil sudah berbelok, tentu akan ada upaya pengereman. Tapi ini tidak ada sama sekali," katanya.

Komarudin juga menyampaikan pengendara moge kemungkinan terkejut dan berusaha menghindar saat mobil pikap tiba-tiba berbelok.

"Kemungkinan sementara, pengendara motor terkaget menghindari mobil yang mendadak berbelok, oleh karenanya titik perkenaannya [benturan] ada di depan. Jadi bukan motor menabrak mobil. Kalau motor menabrak mobil, berarti benturan di belakang tapi perkenaannya dari depan kendaraan pikap," kata dia.

Sementara itu, keterangan dari saksi yang merupakan rekan korban menyebutkan, moge yang dikendarai Renville tidak melaju dengan kecepatan tinggi.

"Pengakuan, tidak terlalu cepat, karena dia mereka ini, tidak sedang dalam ikatan rombongan. Dia tidak dikawal. Ataupun dalam ikatan rombongan, memang pengakuan dari rekan korban, permintaan temannya; pengennya santai-santai, pengen mengarah ke timur, santai saja, tidak perlu cepat-cepat, makanya mereka tidak bergabung dalam rombongan besar," ujar dia.

Meski demikian, polisi akan melakukan pemeriksaan lebih mendalam menggunakan teknologi TAA untuk memastikan kecepatan moge saat kejadian. Ia menyebut penyelidikan ini penting untuk menentukan faktor-faktor penyebab kecelakaan secara objektif.

Editor: Surya

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2025 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit