logo batamtoday
Kamis, 30 Januari 2025
Panbil Group


Penguatan Kerja Sama Strategis RI-Malaysia, Fokus pada Kelapa Sawit dan Investasi
Selasa, 28-01-2025 | 16:04 WIB | Penulis: Redaksi
 
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, bersama Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dalam pertemuan bilateral di Kuala Lumpur, Senin (27/1/2025). (Foto: Kemendag)  

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, bersama Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, sepakat memperkuat kerja sama strategis di berbagai sektor, termasuk perdagangan dan investasi, dalam pertemuan bilateral di Kuala Lumpur, Senin (27/1/2025).

Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso (Mendag Busan), yang turut mendampingi Presiden Prabowo, menyoroti pentingnya sinergi kedua negara dalam pengelolaan industri kelapa sawit, komoditas utama yang mendominasi pasar global.

"Presiden Prabowo menyampaikan bahwa banyak negara membutuhkan kelapa sawit, dan beliau berharap kerja sama Indonesia dan Malaysia di sektor ini semakin meningkat," ujar Mendag Busan, demikian dikutip laman Kemendag.

Sebagai dua produsen terbesar kelapa sawit dunia yang menguasai 80 persen pasar global, Indonesia dan Malaysia memiliki kepentingan strategis untuk memperkuat kolaborasi dalam menghadapi tantangan, termasuk hambatan ekspor yang sering muncul di pasar internasional. Mendag Busan juga menegaskan kesiapan Indonesia untuk menindaklanjuti upaya peningkatan kerja sama dalam sektor ini.

"Kami berharap kolaborasi ini terus berjalan untuk mengatasi berbagai hambatan ekspor baru di negara-negara tujuan," tambahnya.

Malaysia menjadi mitra dagang penting bagi Indonesia, dengan posisi sebagai tujuan ekspor terbesar ke-6 dan sumber impor ke-5. Pada periode Januari-November 2024, total perdagangan kedua negara mencapai USD 21,06 miliar, dengan Indonesia mencatatkan surplus sebesar USD 882 juta.

Pada 2023, total perdagangan Indonesia-Malaysia bahkan lebih besar, mencapai USD 23,2 miliar. Ekspor utama Indonesia ke Malaysia meliputi bahan bakar mineral, minyak dan lemak nabati, kendaraan, besi dan baja, serta tembaga. Di sisi lain, impor utama Indonesia dari Malaysia adalah mesin dan peralatan mekanis, plastik, bahan kimia organik, serta besi dan baja.

Malaysia juga memainkan peran penting dalam investasi di Indonesia. Pada 2023, Malaysia tercatat sebagai sumber investasi asing langsung (FDI) ke-5 terbesar bagi Indonesia, dengan total nilai USD 4,06 miliar, meningkat 21,4 persen dari tahun sebelumnya.

Pertumbuhan investasi ini, menurut Mendag Busan, mencerminkan kepercayaan investor Malaysia terhadap iklim usaha di Indonesia, sekaligus menjadi peluang untuk mempererat kerja sama di sektor-sektor strategis lainnya.

Kerja sama di sektor kelapa sawit mendapat sorotan khusus dalam pertemuan bilateral ini. Dengan dominasi produksi global, sinergi Indonesia-Malaysia tidak hanya penting untuk menjaga stabilitas pasar, tetapi juga untuk memperkuat posisi tawar kedua negara di tengah tekanan internasional terhadap industri ini.

Kesepakatan untuk memperkuat kerja sama strategis ini diharapkan tidak hanya meningkatkan nilai perdagangan dan investasi bilateral, tetapi juga membawa dampak positif bagi perekonomian kedua negara. Dengan dukungan penuh dari masing-masing pemerintah, hubungan Indonesia dan Malaysia diproyeksikan akan terus berkembang di berbagai bidang strategis.

Editor: Gokli

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2025 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit