BATAMTODAY.COM, Jakarta - CEO Tesla, Elon Musk bergabung dengan pakar kecerdasan buatan (AI) lainnya dalam mengklaim bahwa hanya ada sedikit data dunia nyata yang tersisa untuk melatih model AI (Artificial Intelligence).
Menurut Musk, "data puncak" yang dikuasai AI akan segera tercapai. Dalam sebuah siaran langsung baru-baru ini, Musk menjelaskan bahwa hampir semua pengetahuan manusia yang tersedia telah diproses dalam pelatihan AI.
"Pada dasarnya, kami telah menghabiskan jumlah kumulatif pengetahuan manusia ... dalam pelatihan AI," kata Musk selama siaran langsung di media sosial X, seperti dilansir TRT World, Sabtu (11/1/2025).
"Itu terjadi pada dasarnya tahun lalu," tambahnya.
Musk, yang meluncurkan bisnis AI miliknya sendiri, xAI, pada tahun 2023, menyarankan perusahaan teknologi tidak punya pilihan selain beralih ke data "sintetis", yaitu, yang dihasilkan oleh AI yang mengarah pada pembelajaran mandiri.
"Satu-satunya cara untuk melengkapinya adalah dengan data sintetis, yang mana, data tersebut akan menulis esai atau membuat tesis, lalu akan menilai dirinya sendiri dan, menjalani proses belajar mandiri ini," jelas pemilik media sosial X (dulu Twitter) ini.
Namun, Musk memperingatkan bahwa kecenderungan model AI untuk menghasilkan "halusinasi," keluaran yang tidak akurat atau tidak masuk akal, menimbulkan risiko pada proses data sintetis.
Ia mengatakan halusinasi membuat penggunaan materi buatan menjadi "menantang". "Sebab bagaimana Anda tahu apakah itu ... jawaban yang dihalusinasikan atau jawaban yang sebenarnya," ucapnya.
Direktur AI dasar di Alan Turing Institute di Inggris, Andrew Duncan, mencatat bahwa pernyataan Musk sejalan dengan makalah akademis baru-baru ini yang menyatakan bahwa data yang tersedia untuk umum untuk model AI dapat habis pada tahun 2026, seperti yang dilaporkan oleh Guardian.
Ia memperingatkan bahwa ketergantungan yang berlebihan pada data sintetis dapat menyebabkan "keruntuhan model," yang mana keluaran model menurun kualitasnya.
"Saat Anda mulai memberi model materi sintetis, Anda mulai mendapatkan hasil yang semakin berkurang," katanya, sambil menyoroti risiko keluaran yang bias dan tidak kreatif.
Duncan juga menunjukkan bahwa peningkatan konten yang dihasilkan AI secara daring dapat mengakibatkan materi tersebut dimasukkan ke dalam data pelatihan AI.
Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha