BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang memperingatkan masyarakat Kepulauan Riau (Kepri) untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem dan banjir rob dalam beberapa hari mendatang. Curah hujan yang tinggi diperkirakan terus mengguyur wilayah ini, terutama di Pulau Bintan dan sekitarnya.
Prakirawan BMKG Tanjungpinang, Vivi, menjelaskan kondisi cuaca saat ini dipengaruhi oleh aktifnya gelombang Rossby Ekuator yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan di Kepri.
"Suhu permukaan laut di sekitar Pulau Bintan berkisar antara 28 hingga 29 derajat Celsius, dengan anomali positif 0,5 hingga 1,0 derajat Celsius. Kondisi ini menghasilkan pasokan uap air yang cukup untuk pembentukan awan hujan," ujar Vivi, Sabtu (11/1/2025).
Potensi hujan ringan hingga sedang diprediksi terjadi terutama pada pagi dan siang hari. Selain itu, jarak pandang yang terganggu akibat intensitas hujan menjadi perhatian bagi pengendara di wilayah ini.
BMKG juga mengeluarkan peringatan khusus terkait potensi banjir rob yang diperkirakan terjadi pada 12-18 Januari 2025. Fenomena ini dipengaruhi oleh fase Perigee pada 7 Januari, yang meningkatkan ketinggian pasang maksimum air laut.
Wilayah pesisir yang berpotensi terdampak meliputi:
- Kota Batam: Pesisir Batu Aji, Batu Ampar, Sekupang, Nongsa.
- Kabupaten Lingga: Pesisir Singkep Barat, Singkep Pesisir, Senayang.
- Kabupaten Karimun: Pesisir Kundur Barat, Karimun, Meral.
- Kota Tanjungpinang: Pesisir Tanjungpinang Barat, Tanjungpinang Kota, Bukit Bestari.
- Kabupaten Bintan: Pesisir Bintan Utara, Teluk Sebong, Bintan Timur.
"Fenomena banjir rob ini dapat mengganggu transportasi di pelabuhan, aktivitas masyarakat pesisir, hingga kegiatan bongkar muat," tambah Vivi.
BMKG mengajak masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG. Warga yang tinggal di daerah pesisir diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir rob dan dampak cuaca ekstrem lainnya.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap siaga, lindungi diri, dan prioritaskan keselamatan saat beraktivitas, baik di darat maupun di laut," tutup Vivi.
Dengan potensi ancaman cuaca ekstrem ini, BMKG berharap masyarakat dapat mempersiapkan diri dan mengambil langkah mitigasi yang tepat demi mengurangi risiko bencana.
Editor: Gokli
