BATAMTODAY.COM, Jakarta-Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menangkap dua terduga pelaku calo penyalur Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) di Bogor, Jawa Barat. Pada praktiknya, calo itu hendak memberangkatkan CPMI ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengatakan pengungkapan kasus ini ditangani oleh Tim Reaksi Cepat KPPMI bekerja sama dengan Polsek Tanah Sareal Polres Bogor Kota. Penangkapan dilakukan pada Selasa (24/12/2024) malam di sebuah apartemen.
"Alhamdulillah yang terduga calo bisa ditemukan, dan terbuka akhirnya bahwa ada 8 orang memang yang ditaruh di apartemen. Untuk rencananya akan diberangkatkan ke Uni Emirat Arab atau Abu Dhabi, dan akan dilewatkan ke Surabaya," kata Abdul Kadir Karding di Shelter PMI Tangerang, Banten, Kamis (26/12/2024).
Dua pelaku calo yang telah ditangkap P2MI adalah MZL alias ZL alias A dan MK. MZL kedapatan membawa sejumlah barang bukti di antaranya 8 KTP CPMI, 2 KTP terduga calo, 2 paspor CPMI, 7 paspor bukan atas nama CPMI hasil cegah yang diduga akan diproses oleh terduga calo.
"Nah, untuk itu karena hasil penelusuran tim, tim reaksi cepat bersama teman-teman polisi di bawah, maka disimpulkan bahwa ini adalah upaya pemberangkatan unprocedural. Karena itu, calonya ditangkap dan sekarang sedang diproses," ungkapnya.
Selanjutnya, MK ditangkap setelah MZL diinterogasi oleh Tim Reaksi Cepat dan kepolisian. Katanya pihak lain yang memproses para CPMI untuk berangkat ke negara UAE.
"Bahwa pola yang dilakukan ialah saudari D bekerja di agency LA Fortune yang berada di Dubai sehingga melakukan perekrutan CPMI, Peranan dari adik saudari D yaitu mengurus dokumen (paspor dan visa) serta penampungannya diurus oleh adik kandungnya yang bernama saudari MK dan CK (buron)," jelasnya.
Dengan adanya keterangan tersebut Tim Reaksi Cepat KPPMI kepolisian mengejar calo berinisial MK di wilayah Ranca Bungur, Bogor, Jawa Barat. MK pun ditangkap pada malam harinya.
Atas kasus ini, P2MI baru menetapkan ada empat orang pelaku. Di antaranya sudah dua orang yang diamankan, sisanya buron.
"Empat orang (pelaku). Empat, tapi akan dikembangkan terus. Sampai betul-betul kita yakin bahwa putus, sudah nggak ada," katanya.
Editor: Surya