BATAMTODAY.COM, Batam - Ribuan warga memenuhi kawasan Cahaya Garden, Kelurahan Sadai, Kecamatan Bengkong, Kota Batam, Senin malam (18/11/2024). Mereka menghadiri tabligh akbar yang diisi oleh Ustadz Das'ad Latif, seorang pendakwah dengan gaya ceramah humoris namun penuh makna.
Acara yang digelar usai salat Magrib itu juga dihadiri dua tokoh penting Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura dan Amsakar Achmad. Kehadiran keduanya bukan hanya sebagai tokoh masyarakat, tetapi juga sebagai calon pemimpin dalam Pilkada 27 November mendatang --Nyanyang sebagai calon Wakil Gubernur Kepri dan Amsakar sebagai calon Wali Kota Batam.
Dengan tema 'Pilkada Damai dan Aman Tanpa Politik SARA Menuju Batam Maju', tabligh akbar ini menjadi momentum untuk mengajak masyarakat menciptakan suasana pemilu yang kondusif dan penuh kebersamaan.
Ustadz Das'ad memukau ribuan jamaah dengan ceramah yang tidak hanya memberikan pencerahan agama tetapi juga diselingi humor segar. Salah satu cerita yang mengundang gelak tawa adalah kisahnya menerima amplop 'salah kirim' saat mengisi dua ceramah dalam satu malam di Makassar.
"Panitianya ngejar sambil bilang, 'Tunggu dulu Pak Ustadz'. Saya sambut saja amplopnya. Di dalam mobil baru saya buka, ternyata isinya cuma susunan acara, bukan honor ceramah. Beleng-beleng," ceritanya, disambut tawa para jamaah.
Ribuan warga memenuhi kawasan Cahaya Garden, Kelurahan Sadai, Kecamatan Bengkong, Kota Batam, Senin malam (18/11/2024) untuk tabligh akbar yang diisi oleh Ustadz Das'ad Latif. (Ist)
Ustadz Das'ad pun menambahkan candaan khasnya kepada Amsakar. "Pak Amsakar jangan dicontoh ini, ini yang tak bagus," ujarnya, memancing tawa lebih keras.
Namun, di balik humor tersebut, Ustadz Das'ad menyampaikan pesan penting kepada umat Islam, khususnya warga Batam, untuk senantiasa menjaga salat dan menjunjung tinggi nilai-nilai kedamaian, terutama menjelang Pilkada. "Mari ciptakan Pilkada damai untuk Batam yang lebih maju," serunya.
Kehadiran Nyanyang Haris Pratamura dan Amsakar Achmad memberikan warna tersendiri pada acara tersebut. Keduanya mengajak masyarakat untuk tetap bersatu tanpa terpecah oleh isu-isu SARA.
"Kita semua ingin Batam yang lebih baik, lebih maju, dan lebih damai. Perbedaan adalah kekuatan, bukan alasan untuk saling menjatuhkan," ujar Nyanyang.
Amsakar menambahkan, "Pilkada ini adalah pesta demokrasi, mari kita jadikan momen ini untuk membangun, bukan menghancurkan."
Tabligh akbar ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai agama dapat menjadi landasan kuat dalam menciptakan suasana politik yang damai dan konstruktif. Antusiasme masyarakat yang tinggi menunjukkan bahwa semangat persatuan dan keharmonisan tetap menjadi harapan besar bagi masa depan Batam dan Kepulauan Riau.
Editor: Gokli