logo batamtoday
Selasa, 18 Juni 2024
JNE EXPRESS


Penjualan Mobil April 2024 Anjlok Efek Pemilu dan Kenaikan Suku Bunga
Sabtu, 18-05-2024 | 17:40 WIB | Penulis: Redaksi
 
Ilustrasi.  

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Sederet Agen Pemegang Merek (APM) otomotif mengungkap analisanya masing-masing soal kondisi penjualan mobil yang anjlok pada April 2024. Sejumlah alasan diutarakan, mulai dari kondisi libur Idulfitri, agenda kontestasi politik termasuk Pemilu, perekonomian global dan sejumlah faktor lain yang mempengaruhinya.

Penjualan mobil anjlok 34,9 persen pada April dibanding Maret. Selama empat bulan berjalan tahun ini, April menjadi sisi paling gelap yang justru datang saat penjualan sedang bagus-bagusnya tahun ini.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan distribusi dari pabrik ke dealer (wholesales) cuma tembus 48.637 unit pada April. Sedangkan Maret mencapai 74.724 unit yang merupakan titik tertinggi sepanjang tahun ini.

Penjualan ritel atau pengiriman dealer ke konsumen pada April tak kalah suram. Angkanya turun 28,4 persen ketimbang Maret, dari 82.088 unit menjadi 58.779 unit.

Jika dibanding tahun lalu penjualan April turun 17,5 persen dari sebelumnya 58.981 unit.

Marketing Director Suzuki Indomobil Sales (SIS) Harold Donnel menuding kenaikan suku bunga yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) dan momentum Idulfitri 2024 menjadi sederet faktor penyebabnya.

"Dengan beberapa kondisi di atas, Suzuki meyakini hal tersebut merupakan tantangan yang cukup besar bagi Suzuki dan juga industri. Maka dari itu Suzuki telah bersiap untuk menjalankan beberapa strategi bertahan dan harapannya akan segera kembali normal," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Kamis (16/5/2024).

Harold menjelaskan beberapa strategi perusahannya untuk mempertahankan pangsa pasar sebesar 8,6 persen sepanjang tahun ini. Suzuki sudah menjual 22.787 unit selama periode itu.

Salah satu sektor diupayakan adalah fokus di penjualan kendaraan fleet dibandingkan perseorangan, sehingga hasil penjualan tetap bisa bertahan di tengah kondisi market individu yang cukup dinamis.

"Secara berkala pun Suzuki terus memantau arah pergerakan pasar sehingga dapat memprediksi kondisi-kondisi mendatang dan menyesuaikan kembali strategi penjualan kami," tuturnya.

Sementara Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy yang dihubungi terpisah menilai terpuruknya penjualan pada April dipengaruhi kontestasi politik, Pemilu, pada 14 Februari lalu.

Tak hanya faktor politik. merek berlogo H asal Jepang itu juga menuding kondisi perekonomian global dan nasional berpengaruh pula terhadap penjualan otomotif di Tanah Air.

"Penjualan mobil di kuartal pertama tahun ini memang banyak dipengaruhi faktor politik dan ekonomi baik global dan nasional yah," kata dia,

Ia menjelaskan kenaikan suku bunga BI sebesar 25 bps menjadi kini 6,25 persen dan pengetatan persetujuan kredit dari lembaga pembiayaan juga jadi penyebabnya.

Yusak menilai para calon konsumen menahan diri membeli mobil karena situasi dinilai belum stabil.

"Kami memiliki beberapa strategi seperti penawaran penjualan yang meringankan hingga memperluas jaringan layanan purna jual untuk memudahkan konsumen dalam memiliki dan merawat kendaraannya," kata dia.

Merosotnya penjualan mobil di dalam negeri diperkirakan Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) tak akan berlangsung lama. Mereka berharap pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang akan digelar 18-28 Juli mendatang bisa menjadi pendorong kuat.

Direktur Sales dan Marketing MMKSI Irwan Kuncoro mengatakan harapan itu bisa lebih dinamis apabila kondisi perekonomian global masih jadi arus utama penjualan.

"Tetapi kalau ditambah situasi global itu yang kadang tidak bisa diprediksi seperti dari aspek geopolitik dan ekonomi. Secara prediksi itu agak sulit," kata dia di Jakarta, Kamis (16/5/2024).

MMKSI juga masih optimis penjualan mobil di dalam negeri bisa melampaui 1 juta unit.

Tak hanya mengandalkan pameran otomotif yang besar saja untuk berjualan, Mitsubishi juga memberdayakan pameran yang dilakukan perusahaan di berbagai wilayah.

"Faktornya secara global dan di Indonesia terjadi perlambatan ekonomi kemudian khusus Indonesia di 2024 ada beberapa agenda politik pemilihan presiden di beberapa agenda lainnya. Kita berharap satu juta lebih sedikit bisa tercapai karena ke belakang pasti banyak agenda-agenda pameran dan lain-lain," tuturnya.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha

Bawaslu Bintan

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit