BATAMTODAY.COM, Batam - Ribuan siswa/siswi SMA Yos Sudarso Kota Batam mendeklarasikan anti Vandalisme di lingkungan sekolah, Jumat (25/11/2022).
Deklarasi itu bertepatan dengan pembukaan kampanye 24 Hari Penuh Kasih Sayang (25 November - 18 Desember 2022).
Ketua Komisi Keadilan Perdamaian Pastoral Migran dan Perantau (KKPPMP) Kepri, Romo Chrisanctus Paschalis Saturnus, menyampaikan, deklarasi Anti Vandalisme dan kampanye 24 Hari Penuh Kasih Sayang yang dilakukan ribuan pelajar SMA Yos Sudarso diprakarsai Jaringan Safe Migrant Batam (Jaringan Peduli Perempuan dan Anak Kota Batam).
"Deklarasi ini menunjukkan jika SMA Yos Sudarso Kota Batam adalah sekolah ramah anak. Juga untuk menciptakan sekolah yang bebas dari vandalisme, kekerasan fisik, dan non fisik," kata Romo Paschall saat ditemui di sela-sela kegiatan deklarasi.
Dalam deklarasi itu, kata Romo Paschall, tertuang kewajiban untuk menghargai hak-hak anak, motivator, fasilitator, sekaligus sahabat bagi peserta didik. Diharapkan hal tersebut dapat diimplementasikan dalam kehidupan nyata dan bukan hanya sebatas slogan.
"Saya tegaskan bahwa kegiatan deklarasi dan kampanye ini dilakukan karena adanya kerja sama antara Jaringan Safe Migrant Batam dan pihak sekolah SMA Yos Sudarso Batam," ujarnya.
Lanjutnya, deklarasi Anti Vandalisme di lingkungan sekolah juga memuat tentang upaya menciptakan lingkungan sekolah bebas asap rokok, minuman keras, dan NAPZA serta menjadikan sekolah sebagai komunitas pembelajar dan tempat pendidikan setelah keluarga.
"Pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, maupun masyarakat. Sebab, sekolah sebagai pilar utama penyelenggaraan pendidikan dan menjadi tempat yang nyaman bagi anak," tandasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Yos Sudarso Batam, Sumiyati, mengatakan program sekolah ramah anak (Anti Vandalisme) merupakan salah satu bidang dalam memperkuat pendidikan karakter. Selain itu, ada juga program Sekolah Aman Bencana, Sekolah Anti Narkoba, Sekolah Aman Berlalu lintas, dan Sekolah Anti Korupsi.
"Prinsip utama sekolah ramah anak adalah non-diskriminasi kepentingan, hak hidup, serta penghargaan terhadap anak. Hal ini, tercantum di dalam pasal 4 UU nomor 23 tahun 2002, tentang Perlindungan Anak," pungkasnya.
Selain para siswa dan guru, deklarasi anti vandalisme dan Kampanye 24 Hari Penuh Kasih Sayang juga turut dihadiri Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina dan perwakilan dari instansi dan lembaga terkait.
Editor: Gokli
