BATAMTODAY.COM, Batam - Menjelang libur panjang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan mengenai potensi cuaca buruk yang dapat memengaruhi aktivitas transportasi, terutama di wilayah Kepulauan Riau. Fenomena La Nina diperkirakan akan memicu peningkatan curah hujan selama puncak musim hujan pada Desember.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam, Ramlan, menyatakan curah hujan tahun ini akan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan intensitas hujan ini dapat berdampak signifikan pada jadwal penerbangan.
"BMKG telah meningkatkan koordinasi dengan Bandara Hang Nadim untuk memastikan informasi terkait cuaca ekstrem tersampaikan dengan cepat. Jika terjadi cuaca buruk, penundaan penerbangan akan menjadi prioritas demi keselamatan," jelas Ramlan, usai menghadiri apel kesiapan Nataru di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Rabu (18/12/2024).
BMKG bekerja sama dengan PT Bandara Internasional Batam (BIB) dan maskapai penerbangan untuk menjaga kelancaran operasional selama masa liburan. Informasi cuaca akan disampaikan secara real-time untuk membantu pihak bandara mengantisipasi potensi penundaan maupun pengalihan penerbangan.
Dalam rangka mengakomodasi peningkatan jumlah penumpang, Bandara Internasional Hang Nadim Batam telah menyiapkan langkah strategis, termasuk penambahan jadwal penerbangan.
Direktur Operasional PT BIB, Nugroho Jati, mengungkapkan sembilan penerbangan ekstra akan dioperasikan pada tanggal-tanggal tertentu, seperti 21 Desember. Penambahan ini akan meningkatkan rata-rata penerbangan harian dari 95 menjadi 104 selama periode Nataru.
"Jumlah penerbangan tambahan tahun ini memang lebih sedikit dibandingkan Nataru sebelumnya. Tahun lalu, peningkatan penerbangan mencapai 7 persen, sedangkan tahun ini berada di bawah angka tersebut," ungkap Nugroho.
Menghadapi potensi cuaca buruk selama masa Nataru, Bandara Hang Nadim telah memperkuat koordinasi dengan maskapai dan otoritas terkait. "Kami memastikan konektivitas antarbandara terjalin dengan baik untuk mendeteksi potensi keterlambatan penerbangan lebih awal," ujar Nugroho.
Apabila terjadi penundaan lebih dari satu jam, bandara akan memastikan kapasitas ruang tunggu mencukupi dan mengelola titik-titik yang berpotensi mengalami penumpukan penumpang. Nugroho menambahkan bahwa kompensasi atas penundaan menjadi tanggung jawab maskapai, tetapi pihak bandara memastikan hak penumpang terpenuhi sesuai ketentuan.
Selain itu, Posko Nataru yang diawasi oleh kantor otoritas bandara dan Kementerian Perhubungan akan aktif memantau jalannya operasional untuk memastikan semua prosedur berjalan sesuai standar.
BMKG mengimbau masyarakat yang merencanakan perjalanan selama Nataru untuk memantau informasi cuaca terkini dan memperhatikan pengumuman resmi dari maskapai maupun otoritas bandara. Dengan langkah antisipasi yang telah disiapkan, diharapkan perjalanan liburan dapat berlangsung aman dan nyaman meski di tengah tantangan cuaca ekstrem.
Editor: Gokli