BATAMTODAY.COM, Bintan - Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, menggelar rapat tahunan di Melayu Berdendang, Kecamatan Bintan Utara, dengan fokus memperkuat koordinasi lintas instansi, pada Jumat (6/12/2024).
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Kepala Divisi Keimigrasian Kementerian Hukum dan HAM Kepri, Syahrioma Delavino, yang menekankan pentingnya kerja sama untuk menjaga keamanan nasional di tengah tingginya arus wisatawan ke Bintan.
Sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia, Bintan menjadi pintu masuk bagi ribuan wisatawan setiap bulan. Namun, Syahrioma mengingatkan peningkatan kunjungan wisatawan juga membawa tantangan, seperti risiko penyusupan pihak yang melakukan aktivitas ilegal.
"Banyak kemungkinan bisa terjadi, seperti wisatawan yang disusupkan untuk tujuan kejahatan. Contoh di Bali, 112 WNA yang datang sebagai wisatawan ternyata melakukan cybercrime dan judi online. Hal seperti ini harus kita antisipasi," ujarnya.
Keterbatasan jumlah petugas imigrasi menjadi tantangan utama, sehingga sinergi dengan berbagai instansi menjadi kunci keberhasilan pengawasan. "Melalui komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi, pengawasan terhadap orang asing dapat dilakukan lebih profesional," tambahnya.
Kepala Seksi Inteldak Imigrasi Kelas II TPI Tanjunguban, Zulfikri, memaparkan beberapa kasus mencurigakan di wilayah Teluk Sebong. Pada Mei 2024, ditemukan wisatawan asing yang menjalankan program mengajar tanpa izin resmi. Kasus lain terjadi pada Oktober 2024, ketika seorang warga negara Tiongkok ditemukan di tanah kosong di wilayah Bintan Utara tanpa dokumen lengkap.
"Permasalahan seperti ini harus menjadi pembelajaran untuk memperkuat antisipasi. Jangan menunggu masalah besar terjadi baru melapor. Jika ada orang asing mencurigakan, segera laporkan ke instansi terkait," tegas Zulfikri.
Hingga November 2024, Bintan telah menerima sekitar 93 ribu wisatawan. Lonjakan ini memberikan dampak positif pada sektor pariwisata, namun juga meningkatkan risiko kejahatan lintas negara. Untuk itu, momen Natal dan Tahun Baru menjadi perhatian khusus dalam pengawasan orang asing.
"Dengan jumlah wisatawan yang terus meningkat, kita perlu menguatkan pengawasan di seluruh lini, termasuk melibatkan masyarakat setempat untuk melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungan masing-masing," tutup Zulfikri.
Rapat Timpora ini diharapkan menjadi momentum bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat kerja sama demi menjaga keamanan wilayah Bintan sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia.
Editor: Gokli