BATAMTODAY.COM, Batam - Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Batam Nuryanto-Hardi Selamet Hood, menegaskan bahwa bagaimana pentingnya muatan lokal pada dunia pendidikan menuju generasi emas 2045 mendatang.
Hal itu terungkap pas saat acara debat paslon Pilkada Batam 2024 di Hotel AP Premiere, jumat (1/11/2024) malam.
Calon wakil wali kota Batam nomor urut 01, Hardi Selamat Hood menyebut pentingnya muatan lokal terutama pengenalan sejarah dan budaya Melayu. Dinilai sangat penting dalam membentuk karakter bagi generasi penerus.
Hardi menyebut, menghadapi generasi emas 2045 tentu akan dibarengi dengan perkembangan teknologi, terutama semakin berkembangnya tehnologi kecerdasan buatan (AI).
"Maka pada saat itu, kita juga harus bertanggungjawab untuk membentuk karakter bangsa, melalui pendidikan kebudayaan leluhur, generasi berkarakter yang tahu asal usul Melayu, akan terbentuk. Hal itu tidak akan didapat dari AI," jelas Hardi.
Hardi menilai pentingnya memasukkan muatan lokal, juga akan membantu anak didik terutama di Kepri untuk bersaing baik di tingkat Nasional dan Internasional.
Harapannya, dengan memegang teguh mengenai kebudayaan Melayu, tentunya para generasi penerus akan tetap memperhatikan dan terus peduli untuk mempertahankan istilah Melayu di tanah kelahirannya.
Sebagai daerah perbatasan, Batam akan menghadapi gempuran Kebudayaan asing. Maka dengan adanya tatanan kebudayaan yang tertanam sejak dini, bisa membendung itu. Tak maslah kita kalah diluar, kata Hardi, Akan terapi ia berharap bisa jadi pemenang di negeri sendiri.
"Terutama di saat gempuran asing yang akan masuk nantinya, kita bekali untuk tetap mengenal siapa dan darimana leluhur mereka berasal. Ini penting agar mereka tetap dapat bersaing dengan memegang teguh karakter orang Melayu," ujarnya.
Usulan mempertahankan dan menambahkan muatan lokal ini, juga didukung oleh calon Walikota Batam nomor urut 02, Amsakar Achmad yang menyebut bahwa muatan lokal Arab Melayu saat ini sudah masuk ke dalam kurikulum Nasional.
Dalam kurikulum ini, daerah diakuinya diberi kewenangan untuk menyesuaikan dengan karakteristik dan kebudayaan di daerah masing-masing.
"Ini juga perlu ditingkatkan dan terus dilanjutkan. Saat ini kita sudah memiliki pelajaran Arab Melayu, yang perlu untuk dipertahankan," ungkapnya.
Editor: Surya