BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) kota Batam, Tri Wahyu menyebutkan, kebutuhan guru di Batam sangat banyak jumlahnya hampir 900 tenaga pengajar. Namun, aturan rekrutmen masih menjadi kendala untuk memenuhi jumlah guru tersebut.
Terkait permasalahan itu, Tri Wahyu memberikan alasan mengapa masih melakukan rekrutmen guru honorer meski dilarang dan tidak merekrut guru yang berasal dari lulusan Program Profesi Guru (PPG).
Selama ini, kaya Tri, belum ada aturan jelas soal rekrutmen guru yang berasal dari lulusan PPG atau universitas tertentu. Sehingga praktek perekrutan guru honorer di tiap sekolah masih terjadi.
"Kami sudah ada kerjasama dan mereka siap mensuplai. Namun yang belum disepakati adalah mekanismenya Kementrian Aparatur Negara (KemenPan) belum mengizinkan untuk membuka itu," kata Tri saat dihubungi awak media, Kamis (10/10/2024).
Tri mengatakan, seiring dengan pertumbuhan jumlah siswa di berbagai jenjang pendidikan,
kebutuhan tenaga pendidik di Batam terus meningkat Tri tidak merinci datanya tapi jumlah ribuan, jumlah guru honorer yang dibayar oleh APBD dan guru honorer yang dibayar menggunakan BOSDA juga mencapai ribuan. Belum lagi jumlah lulusan PPG yang terus bertambah.
"Makanya honorer yang kami rekrut itu jam mengajarnya ditingkatkan sampai 36 jam perminggu. Bahkan ada yang 46 jam. Sekarang ini kita sedang lakukan harmonisasi untuk mengatasi masalah tersebut," ucap Tri.
Tri juga mempertanyakan soal kuota guru PPPK Kota Batam yang hanya 109. Padahal kebutuhan guru di Batam sangat banyak.
Belum lagi ada aturan terbaru KemenPan yang memperbolehkan guru honorer BOSDA bisa mengikuti seleksi PPPK
"Kita ini jatahnya 251. Tapi yang direkrut langsung itu ada 109. Tapi ada aturan baru bahwa ada guru honorer bos yang bisa diikutkan seleksi itu. Nanti sisanya masuk ke teknis," jelas dia.
Dinas Pendidikan berjanji akan terus melakukan upaya peningkatan kualitas pendidikan, termasuk memfasilitasi pelatihan untuk guru honorer agar dapat memenuhi standar yang diharapkan.
Namun, tantangan dalam rekrutmen dan penyediaan guru berkualitas masih menjadi isu utama yang perlu ditangani.
"Makanya nanti kita tunggu rencana Kemenpan setelah rekruitmen tahun ini apakah dibuka lagi untuk rekruitmen guru," pungkas Tri Wahyu.
Editor: Surya