BATAMTODAY.COM, Batam - Calon Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menyatakan keyakinannya bahwa masyarakat Batam adalah pemilih yang rasional dan tidak akan terpengaruh oleh manuver buzzer atau kampanye negatif.
Menurut Amsakar, pemilih di Batam membutuhkan adu gagasan, bukan kampanye yang saling menjatuhkan satu sama lain. "Kota ini tidak butuh kampanye yang menyerang kompetitor politik melalui buzzer. Masyarakat Batam lebih memerlukan kampanye yang berfokus pada adu gagasan dan penyampaian visi secara santun," ujar Amsakar, saat kampanye, Senin (7/10/2024).
Amsakar, yang telah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Batam selama dua periode, menegaskan bahwa gaya kampanye timnya, yang dikenal dengan akronim ASLI (Amsakar-Li Claudia), selalu menjunjung tinggi prinsip kampanye bermartabat. Ia menolak untuk terlibat dalam kampanye yang menyerang pribadi atau mencari kesalahan lawan.
"Kami siap beradu gagasan. Itu yang dibutuhkan masyarakat kita saat ini, bukan saling menjatuhkan satu sama lain," tegasnya.
Lebih lanjut, Amsakar menyampaikan bahwa fokus timnya adalah memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, tanpa harus menjelekkan lawan politik. Ia mengkritik pendekatan kampanye yang menggunakan serangan pribadi, yang menurutnya hanya mencederai esensi politik sebagai sarana pengabdian.
"Kita tidak akan menjadi lebih tinggi dengan merendahkan orang lain. Juga, tidak akan menjadi lebih terhormat jika kita terus mencoba mengecilkan lawan," lanjutnya.
Amsakar menekankan bahwa ia dan timnya akan tetap fokus pada pertarungan politik yang bermartabat. Baginya, tidak ada gunanya membahas kesalahan orang lain, karena sebagai manusia, semua orang memiliki kekurangan.
"Kami tidak akan membahas daftar dosa siapa pun, karena tidak ada manusia yang sempurna," tambahnya.
Ia juga mengingatkan para pendukungnya untuk terus menyebarkan semangat politik yang sehat dan positif. Amsakar berharap seluruh energi positif digunakan untuk beradu gagasan, bukan terjebak dalam permainan politik yang kontra produktif.
"Jangan buang energi kita untuk terjebak dalam permainan yang tidak produktif. Lebih baik fokus pada adu gagasan demi kebaikan bersama," tutupnya.
Editor: Gokli