BATAMTODY.COM, Jakarta - Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII siap digelar pada 6-13 Oktober 2024 di Solo, Jawa Tengah. Kompetisi olahraga terbesar di Indonesia untuk atlet difabel ini direncakan dibuka langsung Presiden Joko Widodo pada Minggu (6/10/2024) sore di Stadion Manahan, Solo.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariotedjo mengatakan, Peparnas XVII untuk atlet difabel ini digelar di Solo lantaran kesiapannya dalam menyediakan venue dan penginapan yang ramah bagi para atlet.
"Kota ini juga pernah menjadi tuan rumah ASEAN Paragames 2022, sehingga infrastruktur dan fasilitasnya sudah memenuhi standar," ujarnya.
Di lain sisi, penunjukan Solo sebagai tuan rumah Peparnas XVII juga berdasarkan masukan dari National Paralympic Committee (NPC) Indonesia.
NPC Indonesia menyatakan bahwa seluruh venue dan peralatan pertandingan di daerah tersebut telah tersedia lengkap.
Adapun venue pertandingan tersebar di berbagai lokasi di Solo dan sekitarnya, seperti Stadion Sriwedari untuk atletik, Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) untuk bulutangkis, GOR Sritex Arena untuk basket kursi roda, serta kolam renang Intanpari di Karanganyar untuk cabang renang.
Peparnas kali ini juga mempertandingkan sejumlah cabang olahraga seperti e-sports, boccia, dan voli duduk, yang akan diselenggarakan di beberapa GOR.
Kesiapan venue dan infrastruktur dilaporkan sudah dalam tahap finalisasi. Pemerintah serta pemangku kepentingan terkait telah memastikan dukungannya dalam memberikan kenyamanan dan akses bagi para atlet difabel.
Selain persiapan teknis, Panitia Besar (PB) Peparnas juga memastikan bahwa Solo siap menjadi tuan rumah yang ramah bagi para atlet, ofisial, dan pengunjung yang akan memeriahkan acara tersebut.
20 Cabor Dipertandingkan
Ketua Pelaksana Peparnas XVII D. B. Susanto dalam menjelaskan, gelaran kali ini bakal mempertandingkan sebanyak 20 cabang olahraga (cabor).
Hal ini termasuk cabor unggulan seperti atletik, renang, bulu tangkis, tenis meja, judo, angkat berat, dan basket kursi roda. Acara ini akan diikuti oleh ratusan atlet difabel dari seluruh provinsi di Indonesia.
Pada Peparnas 2024 ini, masyarakat Indonesia akan disuguhkan dengan perjuangan para atlet melalui tekad-tekad yang menyala.
Adapun penyelenggaraan Peparnas di Kota Solo sebenarnya bukanlah hal yang baru. Kota ini pernah menjadi tuan rumah ajang Peparnas sebanyak lima kali sejak awal digelar.
Adapun pelaksanaan Peparnas di Solo telah berlangsung pada tahun 1957, 1959, 1964, 1980, dan 1984. Setelah 40 tahun, Solo kembali menjadi tuan rumah Peparnas XVII.
Di lain sisi, para atlet yang berjuang pada Peparnas merupakan atlet disabilitas yang memiliki latar belakang berbeda dengan yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON).
Sebagian besar dari mereka bukanlah olahragawan yang fokus berlatih di salah satu cabor sejak usia dini sebagaimana legenda-legenda olahraga Indonesia yang sudah ada.
Hal ini seperti yang dialami oleh Leani Ratri Oktila. Sejak kecil atlet tersebut telah berlatih pada cabang olahraga bulu tangkis. Namun karena dampak dari peristiwa kecelakaan, ia beralih menjadi atlet parabulu tangkis.
Hal ini juga dialami Ni Nengah Widiasih yang berlatih pada cabor paraangkat besi. Bahkan karena ketekunannya dalam berlatih, Ni Nengah Widiasih pernah berhasil memperoleh medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020 lalu.
Semangat dari para atlet tersebut diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak. Keteguhan hati para atlet untuk berlatih menjadi yang terbaik dalam keterbatasan fisik, juga didorong dapat menjadi teladan bagi seluruh elemen bangsa.
Editor: Surya