BATAMTODAY.COM, Bali - Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan 'Rencana Pencegahan dan Pengendalian Kanker Nasional 2024-2034' dalam acara Konferensi Kanker Internasional Indonesia (IICC) 2024 di Bali, Kamis (3/10/2024). Rencana ini menjadi tonggak penting dalam upaya nasional untuk memerangi penyakit mematikan tersebut.
Rencana ini mencakup enam strategi utama yang bertujuan memperkuat pencegahan, deteksi dini, pengobatan, dan pengelolaan kanker di Indonesia. Salah satu fokus utamanya adalah peningkatan kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat dan pentingnya deteksi dini.
Pemerintah menargetkan kampanye edukasi yang lebih intensif agar masyarakat lebih peduli dengan kesehatan dan pencegahan kanker.
Dalam upaya mendeteksi kanker lebih awal, pemerintah menargetkan pencapaian skrining hingga 70%, khususnya melalui deteksi kanker serviks menggunakan metode IVA dan HPV DNA untuk wanita usia 30-50 tahun. Selain itu, skrining kanker paru-paru dan kolorektal akan dilakukan secara lebih luas untuk kelompok usia tertentu. Pemeriksaan kanker payudara juga menjadi prioritas melalui metode pemeriksaan klinis (Sadanis) dan USG.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menekankan pentingnya deteksi dini sebagai kunci keberhasilan penanganan kanker. "Kanker merupakan penyakit yang sangat ditakuti, namun dengan deteksi dini dan teknologi yang ada, 90% kasus kanker dapat diobati, dirawat, bahkan disembuhkan," ujar Menkes, demikian dikutip laman Kemenkes.
Menkes juga mengingatkan bahwa pencegahan kanker seperti kanker serviks dapat dilakukan dengan imunisasi HPV, sehingga penting bagi masyarakat untuk tidak takut melakukan skrining secara rutin.
Untuk mendukung penanganan kanker, pemerintah berkomitmen menambah fasilitas dan alat kesehatan di rumah sakit seluruh Indonesia. Hingga 2027, akan tersedia tambahan alat diagnostik seperti 276 mammografi, 236 CT scan, 34 SPECT-CT, dan 8 PET-CT. Pemerintah juga berencana meningkatkan kemampuan rumah sakit di 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi untuk menyediakan layanan kanker lengkap, termasuk layanan paliatif.
Dengan strategi komprehensif ini, Indonesia diharapkan dapat menjadi contoh regional dalam pengendalian kanker, serta berkontribusi pada upaya global untuk melawan penyakit tersebut.
Editor: Gokli