BATAMTODAY.COM, Batam - Batam kembali bergemuruh dengan keceriaan dan semangat kebersamaan melalui 'Lubukbaja Night Carnival 2024'.
Perayaan tahunan yang digelar setiap bulan Agustus ini berhasil menarik perhatian ribuan masyarakat Batam, yang tumpah ruah memenuhi jalanan Lubukbaja untuk merayakan hari jadi kemerdekaan Indonesia dengan penuh semangat yang berlangsung di Tugu Lubuk Baja Nagoya pada Sabtu (7/9/2024).
Karnaval ini tak hanya menjadi ajang hiburan semata, namun juga menjadi wadah untuk mengukuhkan silaturahmi antar warga, menciptakan momen kebersamaan di tengah keragaman Batam yang kaya akan budaya.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, turut hadir di tengah keramaian. Ia menyampaikan apresiasinya atas antusiasme masyarakat yang terus menjaga semangat persatuan dan kebersamaan melalui acara ini.
"Lubukbaja Night Carnival bukan sekadar hiburan. Ini adalah perwujudan semangat gotong royong, kebersamaan, dan kekeluargaan yang menjadi ciri khas Batam. Di sini, kita berkumpul, saling berbagi energi, menyemangati, dan mempererat silaturahmi antar sesama anak bangsa," ujar Amsakar dengan penuh semangat.
Acara Lubukbaja Night Carnival 2024 semakin semarak dengan kehadiran defile yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Defile tersebut diikuti oleh peserta dari berbagai sekolah, kelurahan, hingga organisasi masyarakat yang ada di Kecamatan Lubukbaja. Setiap peserta menampilkan kreativitas mereka melalui pawai busana tradisional dan modern, tarian, marching band, hingga parade mobil hias yang memukau.
Defile ini menjadi sorotan utama malam itu, di mana setiap kelompok berlomba-lomba menampilkan keindahan dan keunikan budaya Indonesia, dengan sentuhan modern yang menyegarkan. Penampilan para peserta begitu beragam dan penuh warna, mulai dari kostum adat daerah hingga kreasi busana kontemporer yang mencerminkan perkembangan Batam sebagai kota modern yang multikultural.
Selain pawai busana, tarian-tarian tradisional dari berbagai daerah juga menghiasi panggung utama, menambah kehangatan suasana malam. Berbagai kelompok tari menampilkan gerakan dinamis yang memadukan kekayaan budaya Nusantara dengan gaya modern, mencerminkan semangat persatuan dalam keberagaman. Sementara itu, iringan marching band dari beberapa sekolah semakin menghidupkan suasana, membuat penonton terpukau oleh kemeriahan dan disiplin para peserta.
Parade mobil hias menjadi salah satu daya tarik utama yang dinantikan. Setiap mobil dihiasi dengan tema unik yang mencerminkan kekayaan budaya dan kebanggaan lokal. Dari replika bangunan ikonik Batam, flora dan fauna khas, hingga simbol-simbol kemerdekaan Indonesia, setiap mobil membawa pesan kebanggaan dan cinta tanah air, seakan menegaskan bahwa Batam adalah rumah bagi semua, di mana keberagaman dirayakan dengan penuh sukacita.
Amsakar yang turut menyaksikan defile ini, merasa bangga melihat kreativitas warga Lubukbaja yang begitu antusias dalam berpartisipasi. "Partisipasi masyarakat di acara ini luar biasa. Mereka tidak hanya menunjukkan kreativitas, tetapi juga rasa kebanggaan terhadap Batam dan Indonesia. Ini adalah wujud nyata semangat kebersamaan yang terus terjaga di kota ini," ungkap Amsakar.
Karnaval yang juga menjadi bagian dari rangkaian krgiatan hut Kemerdekaan RI ini telah menjadi tradisi yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Tidak hanya sebagai ajang hiburan, Lubukbaja Night Carnival juga menjadi cerminan semangat kebersamaan yang terus dijaga di Kota Batam.
Amsakar berharap, melalui acara ini, semangat persatuan dan rasa cinta terhadap tanah air akan semakin kokoh, seiring dengan perayaan kemerdekaan Indonesia. "Yang paling penting adalah terus berbakti bagi negeri, menjaga persatuan, dan menjadikan Batam sebagai rumah bagi kita semua. Semangat inilah yang harus kita bawa ke depan," tutup Amsakar.
Salah satu warga, Hendra, yang ikut hadir bersama keluarganya mengaku sangat antusias menyaksikan karnaval ini. "Setiap tahun kami selalu datang. Acara ini selalu membawa keceriaan dan rasa bangga sebagai warga Batam. Selain itu, kami merasa semakin dekat dengan tetangga dan teman-teman di sini," ungkapnya.
Editor: Gokli
