BATAMTODAY.COM, Batam - Kajari Batam, I Ketu Kasna Dedi, membantah keras kabar bahawa kapal super tanker MT Arman 114 bermuatan light crude oil (LCO) sebanyak 166.975,36 metrik ton --barang bukti rampasan negara dari perkara pencemaran lingukungan (Laut Natuna)-- bergerak ke Perairan Malaysia.
Hal ini disampaikan Kajari Kasna Dedi, usai upacara puncak peringatan Hari Bakti Adhyaksa (HBA) ke-64 dan merilis capaian kinerja Kejari Batam periode Januari hingga Juli 2024.
Kajari Batam menegaskan, berita yang beredar ada upaya membawa kabur kapal super tankar tersebut tidaklah benar. "Berita itu tidak benar. Di atas kapal ada petugas Bakamla yang 24 jam standby. Kami selalu berkomunikasi dengan intens. Petugas selalu update memberikan informasi," tegas Kasna Dedi.
Ia juga tidak memungkiri adanya pergeseran kapal MT Arman 114 dari posisi semula. Hal itu disebabkan adanya permasalahan pada jangkar kapal.
"Ada jangkar yang melilit sehingga tidak mampu menahan kapal. Arus cukup deras. Pergeseran masih dalam wilayah perairan kita. Tidak seperti dalam berita sudah sampai Malaysia dan Singapura, itu bohong," ungkapnya.
Dijelaskannya, untuk permasalahan pergeseran kapal MT Arman 114 ini, pihaknya memiliki bukti otentik, bahwa kapal tersebut masih berada di wilayah Perairan Indonesia. "Kami ada foto lokasi dan koordinat yang selalu di-update Bakamla dan KSOP. Tolong diluruskan kembali. Hindari pemberitaan yang gak jelas sumbernya," pintanya.
Terkait kerusakan pada jangkar kapal, kata Kajari Batam, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi pada Jumat lalu bersama instansi terkait dan pastinya sudah mengambil langkah yang paling efektif. Sebab, Perairan Batam banyak pelayaran dan utilitas yang jadi perhatian bersama, salah satunya pipa gas.
Dikatakan Kajari Kasna Dedi, untuk mengantisipasi hal buruk setelah jangkar rusak, pihaknya bersama instansi terkait lainnya mencari tempat yang aman bagi kapal MT Arman dan melakukan perbaikan jangkar. "Kondisi arus sangat mempengaruhi kondisi jangkar kapal. Dari hasil diskusi dengan KSOP dan Bakamla, arus di posisi kapal saat ini sangat deras. Renacana akan diposisikan di koordinat aman. Bukan kami yang tentukan nanti akan ada KSOP yang cari alternatif tempat aman. Sehingga tak ada gangguan aktivitas pelayaran dan lainnya," paparnya.
"Kapal masih di Perairan Batu Ampar. Lokasi agak tergeser, pergeseran kurang lebih dua kilometer. Tetapi biar tidak keluru bisa ke konfirmasi ke KSOP," sambungnya.
Bagi Kasna Dedi, kapal MT Arman 114 sudah menjadi perhatian dunia, bahkan sudah menjadi sorotan internasional. Oleh sebab itu, pihaknya meminta pemberitaan ikut mengedukasi masyarakat, sehingga tidak menimbulkan multitafsir di mata masyarakat.
"Ini akan menjadikan nama baik penegakan hukum. Manakala selalu diberitakan negatif," sebutnya.
Disinggung terkait terpidana kapten Kapal MT Arman, Mahmoud, Kajari Batam mengatakan, masih dilakukan berbagai upaya, mulia dari penerbitan DPO, permohonan pencarian, langkah koordinasi lain juga sudah dilakukan. "Kami mengharapkan peran serta masyarakat sebagai mata telinga. Untuk informasi DPO itu mohon kami diinfo atau ke kantor polisi terdekat. Foto sudah kami sebar," pungkas Kasna Dedi.
Editor: Gokli