MASA jabatan pasangan Gubernur H. Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur Provinsi Kepri Hj. Marlin Agustina yang dilantik 25 Februari 2021 itu tinggal hitungan bulan. Sejumlah nama telah muncul di tengah-tengah masyarakat sebagai sosok yang akan bertarung pada Pilkada Gubernur Kepri tahun ini. Siapakah sosok paling layak menduduki jabatan Gubernur Kepri periode 2024-2029 mendatang?
Berikut ini bincang politik wartawan BATAMTODAY.COM Saibansah Dardani dengan Pemerhati Sosial dan Pemerintahan yang juga Penasehat Permasa (Perkumpulan Masyarakat Aceh) Provinsi Kepri Teuku Jayadi Noer.
Bagaimana Anda melihat peta politik perebutan kursi Gubernur-Wakil Gubernur Provinsi Kepri tahun 2024 ini?
Sejauh ini, situasi politik di Provinsi Kepri, khususnya untuk pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Provinsi Kepri masih kondusif. Adem. Mungkin karena konsentrasi para pimpinan partai politik dan tokoh sayap juangnya sedang melakukan pergerakan di akar rumput secara diam semacam 'silent operation' gitu lah. Sehingga, pergerakan mereka untuk bertarung pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) belum terlalu nampak. Memang, kalau 'perang' baliho sudah mulai terasa.
Mengenai kriteria yang pas untuk menduduki jabatan Gubernur-Wakil Gubernur Kepri lima tahun mendatang, menurut Anda?
Sebagai provinsi kepulauan, menurut saya, Provinsi Kepri harus dipimpin oleh tokoh yang benar-benar mengerti tentang potensi dan ancaman wilayah kelautan. Apalagi, Provinsi Kepri juga berdekatan dengan negara-negara tetangga, Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam. Tentu saja, semua ini memiliki potensi yang tinggi, baik dari sisi ekonomi dan investasi. Tapi juga mengandung ancaman yang juga tidak kecil. Misalnya, trans-national crime, seperti penyelundupan narkoba, perdagangan orang alias human traficking, pengiriman PMI (Pekerja Migran Ilegal). Semuanya itu membutuhkan seorang pemimpin yang memiliki kompetensi yang sudah teruji. Sehingga, masyarakat bisa menilai bukan berdasarkan janji-janji, tetapi pada bukti dan rekam jejak yang terhampar jelas.
Saat ini baru dua nama yang beredar di tengah-tengah masyarakat Kepri, yaitu Ansar Ahmad dan Muhammad Rudi, pandangan Anda?
Kedua-duanya telah menunjukkan bukti dan rekam jejak selama memimpin di wilayahnya masing-masing. Masyarakat Kepri sudah melihat bagaimana hasil kerja Ansar dan Rudi. Bagaimana kinerja Rudi memimpin Pemerintah Kota Batam dan instansi vertikal, Badan Pengusahaan (BP) Batam. Masyarakat dapat membandingkan di antara keduanya itu dengan melihat rekam jejak, bukti kinerja dan bagaimana cara keduanya bekerja. Bagaimana Rudi membangun Kota Batam hingga seperti sekarang ini, maju pesat, menjadi kota modern, infrastruktur kelas dunia yang pada gilirannya menjadi daya tarik masuknya arus investasi asing. Semuanya itu adalah 'alam takambang' alias bukti rekam jejak yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi masyarakat Provinsi Kepri.
Tanpa bermaksud merendahkan atau meninggikan salah satu dari keduanya, sosok seperti apa yang dibutuhkan Provinsi Kepri lima tahun mendatang?
Saya melihat, ke depan Provinsi Kepri harus terus membangun. Tidak hanya infrastruktur fisik, tetapi juga sumber daya manusia. Ujung-ujungnya adalah membangun kesejahteraan masyarakat Provinsi Kepri. Data menunjukkan, pertumbuhan ekonomi di Batam tahun 2023 menembus angka 7,04 persen. Angka ini melampaui pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri dan nasional. Terbukti, Batam mampu memberikan kontribusi sebesar 65,54 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kepri pada tahun 2023. Selain itu, Batam juga sukses menyumbangkan 77 persen realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Kepri. Dengan rincian, nilai investasi asing di Batam mencapai USD 595,3 juta dari total keseluruhan nilai realisasi PMA Provinsi Kepri yang berjumlah USD 764,07 juta. Semua ini cukuplah menjadi bukti bahwa Batam benar-benar telah menjadi lokomotif perekonomian Kepri. Selain itu, Rudi juga terbukti berhasil membangun koordinasi yang baik dengan Forkopimda Kota Batam dan berbagai instansi pemerintah serta swasta.
Apakah dengan data-data itu Anda berpendapat bahwa Rudi memiliki kompetensi dan rekam jejak yang layak untuk memimpin Kepri?
Penilaian saya begitu. Selama hampir sepuluh tahun memimpin Kota Batam, Rudi telah meninggalkan rekam jejak pembangunan yang sangat bermanfaat bagi warga Batam. Lihat saja, jalan-jalan di Kota Batam saat ini, tak perlu saya ungkapkan lagi. Dalam hal kehidupan beragama, Rudi telah membangun masjid yang megah, Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah di Sagulung, Masjid Tanwirun Naja (Masjid Tanjak) di Bandara Hang Nadim Batam dan saat ini sedang merampungkan renovasi Masjid Raya Batam. Bahkan, di ujung masa pemerintahannya, Senin, 4 Maret 2024 lalu, Rudi masih melakukan ground breaking pemasangan tiang pancang pertama pembangunan Flyover Sei Ladi Batam. Proyek ini akan mengurai kemacetan di ruas Sekupang-Batam Centre, Batam Centre-Sekupang, Sekupang-Nagoya dan Nagoya-Sekupang. Tentunya masih banyak jejak-jejak kinerja Rudi di Kota Batam yang dapat dinikmati warga Kota Batam. Semua karya-karya Rudi tersebut monumental. Provinsi Kepri ke depan, memerlukan sosok yang dapat membangun Provinsi Kepri seperti bagaimana Kota Batam saat ini. Dengan rekam jejak dan pengalamannya membangun Kota Batam, saya yakin Rudi pasti sanggup membangun Provinsi Kepri.*