BATAMTODAY.COM, Jakarta - Minggu ketiga Desember 2023 jadwal saya padat sekali. Semua tanggal berwarna hitam, meski hari Sabtu dan Minggu. Maksudnya tidak ada tanggal merah atau hari libur.
Saya sangat mensyukurinya karena semua aktivitas yang saya laksanakan lancar sekali. Selain itu, keluarga memberikan dukungan penuh pada seluruh kegiatan tersebut.
Selama tujuh hari, Senin sampai Minggu (11-17/12/2024) kegiatan saya di delapan provinsi. Kedelapan provinsi itu adalah Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Riau, Sumatera Barat, Jawa Tengah, dan Aceh.
Saya mengawali dan mengakhiri kegiatan di Sumatera. Berawal pada Senin pagi (11/12/2024) di Pekanbaru, Riau. Berakhir pada Minggu siang (17/12/2023) di Banda Aceh, Aceh.
Selama tujuh hari itu saya harus lima kali naik pesawat (Jakarta-Pekanbaru, Padang-Jakarta-Semarang, dan Jakarta-Banda Aceh PP), dua kali naik kereta (Semarang-Bandung-Jakarta) termasuk kereta cepat Whoosh (singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat). Juga menempuh perjalanan darat (Pekanbaru-Padang) sekitar 15 jam dengan mampir di Bangkinang, Payakumbuh, dan Padang Panjang untuk silaturahim ke teman-teman.
Banyak Pelajaran dan Pengalaman
Selama tujuh hari itu saya ketemu dengan ratusan orang. Berinteraksi dengan mereka sekaligus banyak belajar tentang berbagai hal.
Mereka yang saya temui ada yang baru saya kenal. Jumlahnya lumayan banyak. Ada juga teman-teman lama bahkan beberapa di antaranya kawan akrab saya.
Saat berkomunikasi dengan mereka, saya memposisikan sebagai murid. Sehingga dengan mudah menyerap semua yang mereka sampaikan.
Banyak pelajaran dan pengalaman berharga yang saya dapatkan. Ada juga yang meningkatkan rasa syukur saya. TUHAN sangat sayang kepada saya dengan memberikan beragam rezeki.
Salah satu yang sangat saya syukuri saat di pesawat Jakarta - Banda Aceh Pp yang sedang terbang di ketinggian 36 ribu kaki di atas permukaan laut. Dengan penuh rasa syukur saya menikmati duduk di kursi bisnis sambil intens diskusi sama Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman.
Sebelumnya menikmati fasilitas mobil terbaik dari teman akrab saya, Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal selama di Riau, perjalanan ke Padang, dan selama di Sumatera Barat. Ke mana pun saya pergi, sopirnya Taufik Floriyades mengantarkan saya.
Selain itu banyak hal lainnya. Semuanya rezeki yang tidak dapat digantikan oleh materi berapa pun juga. Itu sekaligus cobaan buat saya agar tetap rendah hati, makin mendekatkan diri kepada TUHAN, dan selalu menghargai semua orang secara universal tanpa melihat latar belakangnya.
Intens dan Konsisten Silaturahim
Semua rezeki dari TUHAN itu saya peroleh karena selama puluhan tahun intens dan konsisten melaksanakan silaturahim dengan ikhlas. Melakukannya dengan niat ibadah, sepenuhnya karena TUHAN.
Selain itu saat silaturahim sedikit pun tidak ada niat untuk mendapatkan sesuatu dari orang yang saya temui. Justru saya selalu meniatkan sebaliknya, dengan ikhlas memberi kepada orang yang saya jumpai termasuk yang sebelumnya tidak saya kenal.
Niat baik saja sudah dicatat sebagai pahala. Apalagi kalau melaksanakannya secara sungguh-sungguh dan optimal.
Karena niatnya mulia sehingga semua aktivitas saya lancar sekali. Hasilnya optimal. Alhamdulillah.
Untuk 'pendinginan mesin' setelah tujuh hari penuh beraktivitas di delapan provinsi, Senin (18/12/2023) saya memutuskan seharian di rumah Bogor. Istirahat sambil fokus diskusi sama si bungsu Savero 'Ero' Karamiveta Dwipayana. Banyak pelajaran dan pengalaman berharga yang saya peroleh dari Ero.
Selasa (19/12/2023) kegiatan saya mulai normal kembali. Perlahan tapi pasti, 'pemanasan mesin' dengan silaturahim ke banyak teman di Jakarta. Saya mau banyak belajar kepada mereka. Aamiin ya robbal aalamiin.
Saat di Lemhannas dan menjelang ke Kantor Kementerian Dalam Negeri untuk silaturahim ke teman-teman, saya ucapkan selamat mensyukuri semua yang dijalani.
Salam hormat buat keluarga.
Editor: Dardani