BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan virus corona (Covid-19) varian JN.1 yang merupakan sublineage dari BA.2.86 sudah diidentifikasi di Indonesia. Berdasarkan data whole genome sequencing (WGS) sudah ada empat kasus JN.1 di Indonesia.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, mencatat dari empat kasus itu, masing-masing satu kasus teridentifikasi di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Batam.
"Iya benar JN.1 sudah ada di Indonesia empat kasus," ungkap Dirjen P2P Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu, Selasa (19/12/2023).
Maxi menyebut kasus di Jakarta Selatan dan Timur ditemukan pada 17 November. Lalu satu kasus di Jakarta Utara pada 23 November, dan satu kasus di Batam diidentifikasi pada 13 Desember. Semua pasien, katanya, telah ditangani oleh dinkes setempat.
Adapun terkait varian JN.1 yang belakangan dikhawatirkan usai disebut menjadi pemicu lonjakan kasus di sejumlah negara, termasuk Singapura, Maxi meminta masyarakat untuk segera melengkapi vaksin Covid-19.
"Untuk itu, masyarakat diimbau untuk segera melengkapi dosis vaksin Covid-19. Segera datangi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat di Puskesmas atau Kantor Kesehatan Pelabuhan, jangan ditunda-tunda," kata dia.
Selain melindungi diri dengan vaksinasi, Maxi juga meminta masyarakat untuk menerapkan penggunaan masker saat sakit atau pada tempat umum yang beresiko penularan Covid-19, terutama bagi lansia dan penyandang komorbid.
"Segera periksakan diri jika sakit dan memiliki gejala Covid-19 seperti demam, batuk, pilek, sesak nafas dan kalau tes Covid-19 positif, maka lakukan isolasi," ujar Maxi.
Lebih lanjut, Maxi juga mengungkapkan jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia periode 6-18 Desember berjumlah 2.204 kasus.
Ia juga mengatakan kasus mingguan meningkat sebanyak 243 persen. Namun demikian, keterisian tempat tidur rumah sakit menurutnya masih cukup aman.
Dari 26.613 tempat tidur untuk pasien Covid-19 yang tersedia di seluruh Indonesia, penggunaannya baru 357 tempat tidur atau 1,34 persen.
Penggunaan Masker
Sementara itu,Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta Kemenkes mengkaji lagi kewajiban penggunaan masker di ruang publik. Sebab, saat ini kasus Covid-19 naik lagi menjelang libur Natal dan tahun baru.
"Segera lakukan kajian, apakah penggunaan masker di ruang publik merupakan langkah yang harus diterapkan kembali," kata Netty.
Selain itu, Netty meminta pemerintah juga mempertimbangkan lagi kerumunan massa di ruang publik. Menurutnya, perlu ada antisipasi melalui kebijakan dan sosialisasi demi mencegah lonjakan kasus Covid-19.
Kemudian, kata dia, Kemenkes juga perlu menyiapkan ketersediaan fasilitas kesehatan (faskes) untuk mengatasi potensi keadaan darurat.
"Segala kebutuhan untuk menghadapi potensi lonjakan kasus Covid-19 harus dalam kondisi prima, baik itu faskes, obat, vaksin, alat deteksi, nakes dan sebagainya. Juga tingkatkan kembali kegiatan testing, pelacakan kontak, dan isolasi untuk memitigasi penyebaran virus," ucap dia.
Netty pun menyebut Komisi IX akan memanggil Kemenkes untuk rapat kerja untuk membahas kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia.
Editor: Dardani