logo batamtoday
Minggu, 19 Mei 2024
JNE EXPRESS


PSDKP Buka Operasi Bersama TNI-Polri
Penyelundupan Benih Lobster Marak ke Vietnam, Negara Rugi Hingga Rp 30 Triliun
Sabtu, 02-12-2023 | 14:32 WIB | Penulis: Irwan Hirzal
 
membuka Operasi Bersama Pengawasan dan Penindakan Penyelundupan BBL di Pangkalan PSDKP Kota Batam. (Irwan/BTD)  

BATAMTODAY.COM, Batam - Penyelundupan Benih Benih Lobster (BBL) terus marak terjadi ke negara Vietnam melalui jalur laut. Bahkan Indonesia berpotensi hilangnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari aktivitas tersebut mencapai Rp 30 trilliun.

Hal itu diungkapkan Dirjen PSDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan, Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin saat membuka Operasi Bersama Pengawasan dan Penindakan Penyelundupan BBL di Pangkalan PSDKP Kota Batam.

"Tujuan operasi bersama ini memberikan efek deteren dan juga penindakan terhadap masih adanya indikasi, pendistribusian BBL ke luar NKRI," kata Adin, Jumat, (1/12/2023) kemarin.

Adin mengatakan dalam mewujudkan ekonomi biru di Indonesia, KKP memaksimalkan pengelolaan komoditas lobster dengan meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap penyeludupan benih bening lobster(BBL).

Ia menyampaikan pelaksanaan operasi bersama tersebut dilakukan mulai pada tanggal 1 hingga 30 Desember 2023.

Berdasarkan perhitungan Komisi Nasional Pengkajian Sumber Daya Ikan, potensi BBL mencapai 465.776.023 ekor yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Namun belum dirasakan manfaatnya karena maraknya aktivitas penyeludupan BBL ke luar negeri," kata Laksda TNI Adin.

Ia menjelaskan penyeludupan terbesar dilakukan ke negara Vietnam sebagai komoditas budi daya di negara mencapai 600 juta ekor yang sumber BBL berasal dari Indonesia.

"Terkait hal tersebut, pemerintah Indonesia melalui KKP RI mendorong Vietnam untuk bekerja sama dengan mekanisme G to G (government to government) dalam pengembangan industri budi daya BBL yang diharapkan dapat menekan angka penyeludupan BBL," ujar dia.

Dikatakannya, penyeludupan benih lobster marak terjadi melalui modus penyamaran paket yang berisi BBL dengan bahan makanan atau onderdil (sparepart) yang dikirimkan melalui ekspedisi pengiriman laut, darat, dan udara dengan memalsukan dokumen ekspor.

"Dampak dari hal tersebut, Indonesia berpotensi kehilangan penerimaan negara bukan pajak mencapai Rp 30 triliun," ungkapnya.

Editor: Yudha

Bawaslu Bintan

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit