BATAMTODAY.COM, Jembrana - Nuri Musfiriyah, SKM, aparatur sipil negara (ASN) yang berasal dari Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, sudah lama ingin liburan bersama suami tercinta, Anang Rahman Hakim. Impian itu terwujud berkat hadiah dari Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana sekeluarga.
Nuri sehari-hari bekerja sebagai tenaga penyuluh kesehatan masyarakat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.
Atas prestasinya Nuri terpilih sebagai peringkat 3 Nasional Tenaga Kesehatan Teladan dari Kategori Tenaga Kesesehatan Masyarakat Rumah Sakit tahun 2023. Terkait itu ia mendapat berbagai hadiah dari banyak pihak.
Selain diundang ke Jakarta untuk menghadiri Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-78 di Istana Negara, Kamis, 17 Agustus 2023, juga menghadiri rangkaian kegiatan lainnya.
Tidak hanya itu. Nuri bisa mewujudkan impian berlibur bersama sang suami tercinta ke 'Kota Pelajar' Yogyakarta. Hadiah dari seorang dermawan sebagai apresiasi atas prestasinya.
Sangat Murah Hati
Tak terbersit sedikit pun dalam pikiran Nuri bahwa kehadirannya pada sharing komunikasi dan motivasi yang menghadirkan duet pakar komunikasi dan motivator nasional Dr Aqua Dwipayana dan putra bungsunya Savero Karamiveta Dwipayana, bakal memunculkan berkah serta kejutan membahagiakan bagi dirinya dan keluarga.
Ya, secara matematis dan logis, di tengah ASN Kabupaten Jembrana di GOR Kresna Jvara di Dusun Sawe, Desa Batuagung, Kota Negara, Kabupaten Jembrana pada Sabtu pagi 5 Agustus 2023 kala itu, tak mungkin ia dapat terpilih dan mendapatkan hadiah membahagiakan dari sang motivator yang memang dikenal sangat murah hati dan kerap memberikan kejutan menyenangkan bagi siapapun.
Akan tetapi, itulah kalau Tuhan YME sudah berkehendak apapun bisa terjadi. Termasuk ketika Nuri tiba-tiba saja dipanggil ke depan podium oleh Dr Aqua Dwipayana, di tengah ribuan peserta. Ternyata, Nuri kemudian mendapat hadiah mengejutkan bisa liburan ke 'Kota Pelajar' Yogyakarta lengkap mulai transportasi hingga akomodasi dari pria murah senyum dan senang menggembirakan dan membahagiakan orang lain tersebut.
"Saat itu Bapak Aqua Dwipayana sebagai narasumber di kegiatan tersebut dan tanpa ada persiapan apa-apa, tiba-tiba memanggil saya di depan 5.000-an ASN Kabupaten Jembrana. Perasaan kaget dan senang campur aduk kala itu, Bapak Aqua Dwipayana yang humble dan sangat santun mengajak saya berbincang," ungkap Nuri bercerita.
Dalam kegiatan tersebut, Dr Aqua Dwipayana dan Ero, panggilan akrab Savero Karamiveta Dwipayana membagi ilmu kepada seluruh ASN Kabupaten Jembrana.
"Dari Bapak Savero kami diberikan ilmu mengenai empat pilar literasi digital yaitu cakap digital, aman digital, budaya digital, serta etika digital. Sedangkan, materi Sharing Komunikasi dan Motivasi The Power of Silaturahim dari Bapak Aqua yang sangat saya ingat karena saya menyimaknya dengan serius yaitu tentang tiga kalimat 'magic' yang harus dimiliki seseorang," katanya lagi.
Tiga kalimat 'magic' yang disampaikan Dr Aqua Dwipayana yang memiliki jejaring pertemanan sangat luas tersebut adalah biasakan mengawali dengan senyum dan minta tolong, kemudian selalu senyum dan ucapkan terima kasih, serta jangan pernah ragu-ragu meminta maaf. Kemudian juga terkait dengan makna kesuksesan.
"Menurut Bapak Aqua Dwipayana, sukses yang utama adalah keluarga bukan karier dalam pekerjaan. Di hadapan Tuhan kita sama, di organisasi pun level kita sama, jangan merasa lebih hebat, jangan merasa lebih pintar. Kita adalah 'super team' yang bekerjasama menuju impian itu. Sangat mengena semua materi yang disampaikan Bapak Aqua Dwipayana," tuturnya.
Nuri kemudian melanjutkan bahwa momen yang paling menyenangkan baginya adalah saat ia dipanggil ke podium. "Bapak Aqua Dwipayana menyampaikan untuk memberikan saya reward liburan ke Yogyakarta termasuk akomodasi dan transportasinya. Sorak gembira ASN kala itu juga menyambut dengan senangnya. Ternyata kegembiraan ini juga turut dirasakan oleh ASN lainnya. Semoga ASN lain juga bisa berprestasi untuk kemajuan Kab Jembrana tercinta," kata Nuri sambil tersenyum haru.
Tinggal Terpisah
Dalam pengakuannya, Nuri memang sudah sangat ingin menjalani liburan dengan suaminya, Anang. Hal itu juga disebabkan ia dan sang suami memang tidak tinggal satu atap setiap harinya alias terpisah jarak meski masih dalam satu provinsi di Pulau Bali. Nuri bekerja di Jembrana sementara suami di Denpasar.
"Ternyata doa dan keinginan yang lama tersimpan mendapatkan kenyataan melalui perantaraan sosok Bapak Aqua Dwipayana. Melalui kebaikan beliau, kami diberikan kesempatan untk merasakan lagi menghabiskan waktu berduaan. Bahkan berlibur ke salah satu kota tujuan wisata yakni ke Yogyakarta," ucapnya.
Ia mengatakan ternyata sudah lama mereka tidak merasakan waktu berdua tanpa anak. Terkadang mereka memang butuh waktu berdua untuk sekadar berbincang. Sesuatu yang sulit diwujudkan karena berbagai hal. "Tak lain tak bukan ini juga sebagai salah satu cara kita untuk menjaga keharmonisan. Setiap harinya disibukkan dengan pekerjaan, maka adap ula waktu kita untuk berduaan," tuturnya lagi.
Selama kehadirannya keduanya di Yogyakarta pada Kamis sampai Sabtu, 28-30 September 2023, banyak lokasi wisata di Yogyakarta yang mereka kunjungi. Tempat-tempat wisata terbaik tersebut antara lain Candi Prambanan, Borobudur, Taman Sari, Museum Senobudoyo, dan Malioboro. Destinasi itu semua membuat keduanya dapat kembali merasakan kehangatan Yogyakarta. "Sungguh romatis!" timpal Nuri tersenyum sumringah.
Namun, sekian hari menghabiskan waktu di 'Kota Wisata dan Pelajar' tersebut, Nuri mengaku justru tempat yang paling berkesan buatnya dan suami adalah kediaman Sang Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana.
"Jujur, tempat yang paling berkesan adalah kediaman beliau di Yogyakarta yang sehari-hari tidak beliau tempati, tapi malah lebih banyak dimanfaatkan oleh semua relasi, sahabat, bahkan orang-orang yang baru dikenal. Seluruhnya mendapatkan keberkahan dan kebermanfaatan dari rumah tersebut. Saya dan suami diundang di kediaman beliau, meskipun tanpa kehadiran sendiri karena terbentur jadwal beliau yang sangat padat untuk bersilaturahim dan memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di banyak tempat," kata Nuri menguraikan.
Nuri sangat mengapreasi dan mengagumi Dr Aqua Dwipayana yang disebutnya sebagai sosok yang sangat rendah hati, cerdas, dan luar biasa. Menurut dia, hal itu bahkan tercermin dari asisten rumah tangga Mak Ti, panggilan akrab Sumarti dan putrinya Aryanti Putri Utami serta semua yang mendiami rumah tersebut sehari-hari yang menyambut Nuri dan suami dengan sangat hangat.
"Kami terheran-heran dengan berbagai kebaikan dan penghargaan Bapak Aqua Dwipayana kepada kami. Akan tetapi, setelah mencerna semua yang juga disampaikan ART beliau yang semua bercerita ihwal kebaikan Dr Aqua Dwipayana dan keluarga. Tidak hanya dari segi materi tapi yang utama dari bagaimana beliau memperlakukan semua orang tanpa kecuali dengan sama baiknya," ucap Nuri.
Mendengar itu semua dan bahkan merasakan sendiri seluruh kebaikan Dr Aqua Dwipayana sekeluarga, Nuri mengaku dirinya tak terasa ingin menitikan air mata membayangkan hal itu. Bahkan, menurut Mak Ti, hampir setiap minggu selalu saja ada orang berkunjung bahkan menginap di kediaman beliau.
"Mak Ti cerita tentang kebaikan Bapak Aqua Dwipayana sekeluarga yang tidak pernah membeda-bedakan seseorang, bahkan mereka merasa sudah seperti keluarga sendiri. Bapak dan keluarga sangat menghormati orang lain dengan baik. Uniknya, Pak Aqua Dwipayana selalu menegaskan bahwa itu semua rezeki bagi beliau. Saya hanya bisa mendoakan agar beliau sekeluarga sehat. Terus menebar kebaikan dengan silaturahim. Terima kasih oleh-oleh bukunya dan kehangatan yang kami terima baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga silaturahim ini tetap terjaga dengan baik," ucap Nuri lagi.
Nuri lantas teringat bunyi Hadist Bukhari dan Muslim, "Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan ditangguhkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), hendaknya ia bersilaturahim". "Bapak Dr Aqua Dwipayana benar-benar konsisten menjalankan kebaikan sebagaimana bunyi hadist tersebut dan tanpa henti," tutur Nuri.
Bukan Hal Mudah
"Saya memulai karier di sini kurang lebih 4 tahun lalu, namun ternyata saya sudah bisa memberikan kontribusi positif untuk instansi saya tercinta yaitu RSUD Negara melalui penghargaan yang saya terima sebagai Tenaga Kesehatan Teladan Kategori Tenaga Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit Tingkat Nasional Tahun 2023," ucapnya.
Penghargaan tersebut bukan hal yang mudah tentunya untuk didapatkan. Dirinya berjuang kurang lebih selama 5 bulan mulai dari seleksi di tingkat kabupaten sampai nasional. Nuri sempat pesimistis karena rasa tidak percaya diri terhadap kemampuannya. Namun, dukungan dari Direktur RSUD Negara Ni Putu Eka Indrawati beserta jajaran memberikan aura positif terhadap potensinya.
Sebagai salah satu nilai lebih yang menjadi penilaian saat itu adalah inovasi yang diciptakannya. Ketika itu ia mencoba mencari hal sederhana, namun bisa memberikan dampak positif bagi orang lain.
Inovasinya terarah pada permasalahan rokok. "Duta Kopi Mesra" adalah inovasi yang Nuri ciptakan untuk menangani permasalahan rokok di Rumah Sakit tempatnya bekerja. Banyaknya puntung rokok yang ditemukan menandakan masih adanya aktivitas merokok di sana.
Ia pun melakukan penelusuran ke setiap sudut Rumah Sakit untuk memberikan edukasi tentang bahaya rokok, menyediakan layanan konseling rokok secara online, serta menciptakan Klinik Berhenti Merokok yang menjadi inovasinya. "Awalnya sempat diremehkan, tetapi saya tetap semangat untuk mengedukasi masyarakat untuk tidak merokok," katanya bertekad.
Perjuangan penilaian berakhir ketika Jumat, 4 Agustus 2023, Nuri mendapat kiriman surat yang menyatakannya sebagai salah satu Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Nasional yang diundang oleh Kementerian Kesehatan.
"Betapa bahagianya saya. Sempat tidak percaya hal itu. Namun hanya sujud syukur dan Alhamdulillah yang terucap dari mulut saya saat itu," ujarnya.
Ia menambahkan, berkat Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang diterbitkan oleh Bupati Jembrana dan Pemerintah Kabupaten Jembrana, yang dijadikan "payung" saat berkegiatan serta Direktur RSUD Negara yang selalu memberikan dukungan penuh bagi karyawan yang berani berinovasi, menjadi motivasi kuatnya.
"Atas bimbingan dari Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Non Medik yang menjadi tempat saya bertanya dan meminta arahan. Berkat puntung rokok yang dikumpulkan oleh tenaga cleaning service RSUD Negara. Bahkan pejabat struktural pun ikut serta setiap harinya pada kegiatan tersebut. Juga atas doa orang tua, suami, dan keluarga besar RSUD Negara. Untuk semua itu saya mengucapkan terima kasih tak terhingga," tutur Nuri.
Ia mengenang Agustus 2023 merupakan bulan yang tidak akan dilupakannya seumur hidup. "Bagaimana tidak? Di bulan ini saya mendapat penghargaan dari Kementerian Kesehatan dan dijadwalkan untuk ramah tamah dengan Presiden RI, namun karena kesibukan beliau, ternyata belum rezeki saya untuk bertemu dengan orang nomor 1 di Indonesia," ujarnya.
Ia diundang ke Jakarta selama kurang lebih seminggu. Ada 240 tenaga kesehatan dan dan kader kesehatan saat itu yang diundang dari seluruh Indonesia. Semua disambut dengan baik, diajak jalan-jalan, wisata budaya, mengikuti Sidang Tahunan DPR RI secara langsung, syuting acara TV Kick Andy, Apel Kemerdekaan Indonesia di Istana Negara, serta puncaknya yaitu menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan yang diwakili oleh Wamenkes Dante Saksono Harbuwono pada Jumat, 18 Agustus 2023 di Hotel The Sultan and Residence Jakarta.
"Alhamdulillah ternyata saya mendapat peringkat 3 Nasional Tenaga Kesehatan Teladan dari Kategori Tenaga Kesesehatan Masyarakat Rumah Sakit tahun 2023. Masya Allah. Saat berkegiatan di Jakarta, kami juga bertemu dengan sosok-sosok yang luar biasa yaitu Menteri Kesehatan Bapak Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri Bapak Tito Karnavian, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Bapak Muhadjir Effendy, Ibu Krisdayanti (anggota DPR RI), Grup Band Gigi, serta yang sempat foto bareng Menteri BUMN Bapak Erick Tohir. Semua kemudian terasa semakin lengkap dengan hadiah membahagiakan dari Bapak Dr Aqua Dwipayana sekeluarga," tutur Nuri.
Editor: Dardani