logo batamtoday
Minggu, 29 Desember 2024
Panbil Group


Jalur Gaza Terus Dihujani Bom Israel, DK PBB Gelar Pertemuan Darurat Bahas Palestina
Minggu, 08-10-2023 | 19:32 WIB | Penulis: Redaksi
 
Serangan militer Israel ke Gaza terus berlangsung sebagai balasan serangan Hamas (Foto: AP Photo)  

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pesawat tempur Israel mengebom sejumlah lokasi di Jalur Gaza yang terkepung, dan terus melanjutkan serangan semalaman. Sejumlah saksi mengatakan kepada Anadolu, Minggu (8/10/2023), bahwa pesawat tempur mengebom lokasi militer milik kelompok Palestina di Gaza barat, serta rumah-rumah dan bangunan publik di kota Beit Hanoun dan lokasi lain di Gaza selatan dan tengah.

Lokasi tersebut termasuk kantor pejabat Hamas di Gaza, Yahya al-Sinwar, di kawasan En-Nasr, Stadion Palestina dan bangunan Bank Nasional Islam, juga Production Bank. Angkatan Laut Israel juga mengebom besar-besaran wilayah dekat pesisir.

Sumber kesehatan memastikan korban jiwa dan luka dalam sebuah serangan rumah di Beit Hanoun namun tidak merinci jumlah pasti. 

Lokasi tersebut termasuk kantor pejabat Hamas di Gaza, Yahya al-Sinwar, di kawasan En-Nasr, Stadion Palestina dan bangunan Bank Nasional Islam, juga Production Bank. Angkatan Laut Israel juga mengebom besar-besaran wilayah dekat pesisir.

Sumber kesehatan memastikan korban jiwa dan luka dalam sebuah serangan rumah di Beit Hanoun namun tidak merinci jumlah pasti.

Militer Israel menulis pada platform X bahwa AL mengidentifikasi tujuh 'teroris' yang mencoba menerobos wilayah pesisir Zikim di selatan, dan pesawat dari militer dan AL mencegah mereka memasuki wilayah permukiman.

Hamas meluncurkan Operasi Badai Al-Aqsa pada Sabtu lalu, dan mengatakan serangan kejutan tersebut balasan atas penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan oleh pemukim.

Dikatakan mereka menembakkan roket-roket dan menangkap banyak warga Israel. Sebagai balasan, militer Israel memulai Operasi Pedang Besi untuk melawan Hamas di Jalur Gaza.

"Kita sedang berperang dan mendesak warga sipil di Gaza untuk meninggalkan tempat karena militer Israel akan akan mengubah semua tempat persembunyian Hamas menjadi puing-puing," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Setidaknya 232 warga Palestina tewas dalam serangan balasan ini, menurut sumber medis di Gaza, sementara korban jiwa pihak Israel mencapai 300 orang. Lebih dari 3.000 roket diluncurkan oleh Hamas ke Israel sejak pagi, menurut militer Israel.

Pada platform X dinyatakan bahwa banyak tentara telah ditangkap dan disandera di Gaza, dan menegaskan bahwa lebih dari 1.000 warga Israel terluka.

Gelar Pertemuan Darurat

Sementera itu, Dewan Keamanan (DK) PBB diagendakan menggelar pertemuan darurat pada Minggu (8/10/2023). Mereka bakal membahas isu kekerasan di Timur Tengah, termasuk Palestina.

Dilaporkan Times of Israel, menurut keterangan yang dirilis pada Sabtu (7/10/2023), Dewan Keamanan PBB diagendakan bersidang pada Ahad, pukul 15:00 waktu New York, Amerika Serikat (AS).

Brasil selaku negara yang tengah menjabat presiden Dewan Keamanan PBB sudah mengonfirmasi tentang akan digelarnya pertemuan darurat.

Brasil pun sudah menanggapi eskalasi terbaru antara Israel dan Hamas yang mulai terjadi pada Sabtu lalu.

"Pemerintah Brasil mengutuk serangkaian pemboman dan serangan darat yang dilakukan hari ini di Israel yang dimulai dari Jalur Gaza," kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Brasil dalam sebuah pernyataan Sabtu lalu.

Brasil mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal guna menghindari eskalasi situasi. "(Brasil) menegaskan kembali komitmennya terhadap solusi dua negara, dengan Palestina dan Israel hidup bersama dalam perdamaian dan keamanan, dalam batas-batas yang disepakati bersama serta diakui secara internasional," ungkap Kemenlu Brasil.

Pada Sabtu lalu ratusan anggota Hamas berhasil melakukan infiltrasi ke wilayah Israel yang berbatasan dengan Jalur Gaza.

Sebelumnya Hamas sudah terlebih dulu meluncurkan serangan roket. Militer Israel memperkirakan terdapat sekitar 3.500 roket yang ditembakkan dari Gaza.

Ratusan anggota Hamas yang berhasil memasuki wilayah Israel melakukan serangan ke beberapa kota di dekat perbatasan Gaza.

Kementerian Kesehatan Israel mengungkapkan, korban tewas akibat serangan kejutan Hamas pada Sabtu lalu telah mencapai setidaknya 350 jiwa. Sementara korban luka melampaui 1.800 orang.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga sudah mengonfirmasi terdapat sejumlah warga dan tentara Israel yang dibawa sebagai sandera oleh Hamas.

Menurut Jerusalem Post, berdasarkan laporan tidak resmi, terdapat 750 warga Israel yang dinyatakan hilang pasca serangan dan infiltrasi Hamas.

Hamas menyebut serangan roket dan infiltrasi ke Israel sebagai Operation Al Aqsa Flood. Mereka mengatakan, operasi itu diluncurkan sebagai respons atas penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan pemukim.

Merespons operasi serangan Hamas, Israel meluncurkan Operation Swords of Iron dan membombardir Jalur Gaza. Target utamanya adalah markas atau situs lainnya yang berkaitan dengan Hamas.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sejauh ini setidaknya 313 warga Palestina di Gaza telah dilaporkan tewas akibat serangan Israel. Sementara korban luka hampir mencapai 2.000 orang.

PBB mengungkapkan, terdapat 20 ribu warga Palestina di Jalur Gaza yang terlantar pasca serangan Israel. Saat ini mereka berlindung di sekolah-sekolah dan tempat penampungan darurat.

Israel melakukan serangan ke wilayah Gaza setelah sekelompok milisi Hamas menyelinap ke Israel dan melancarkan serangan besar secara mendadak.

Militer Israel menulis pada platform X bahwa AL mengidentifikasi tujuh 'teroris' yang mencoba menerobos wilayah pesisir Zikim di selatan, dan pesawat dari militer dan AL mencegah mereka memasuki wilayah permukiman.

Hamas meluncurkan Operasi Badai Al-Aqsa pada Sabtu lalu, dan mengatakan serangan kejutan tersebut balasan atas penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan oleh pemukim.

Dikatakan mereka menembakkan roket-roket dan menangkap banyak warga Israel. Sebagai balasan, militer Israel memulai Operasi Pedang Besi untuk melawan Hamas di Jalur Gaza.

"Kita sedang berperang dan mendesak warga sipil di Gaza untuk meninggalkan tempat karena militer Israel akan akan mengubah semua tempat persembunyian Hamas menjadi puing-puing," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Setidaknya 232 warga Palestina tewas dalam serangan balasan ini, menurut sumber medis di Gaza, sementara korban jiwa pihak Israel mencapai 300 orang. Lebih dari 3.000 roket diluncurkan oleh Hamas ke Israel sejak pagi, menurut militer Israel.

Pada platform X dinyatakan bahwa banyak tentara telah ditangkap dan disandera di Gaza, dan menegaskan bahwa lebih dari 1.000 warga Israel terluka.

Pertemuan Darurat

Sementera itu, Dewan Keamanan (DK) PBB diagendakan menggelar pertemuan darurat pada Minggu (8/10/2023). Mereka bakal membahas isu kekerasan di Timur Tengah, termasuk Palestina.

Dilaporkan Times of Israel, menurut keterangan yang dirilis pada Sabtu (7/10/2023), Dewan Keamanan PBB diagendakan bersidang pada Ahad, pukul 15:00 waktu New York, Amerika Serikat (AS).

Brasil selaku negara yang tengah menjabat presiden Dewan Keamanan PBB sudah mengonfirmasi tentang akan digelarnya pertemuan darurat.

Brasil pun sudah menanggapi eskalasi terbaru antara Israel dan Hamas yang mulai terjadi pada Sabtu lalu.

"Pemerintah Brasil mengutuk serangkaian pemboman dan serangan darat yang dilakukan hari ini di Israel yang dimulai dari Jalur Gaza," kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Brasil dalam sebuah pernyataan Sabtu lalu.

Brasil mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal guna menghindari eskalasi situasi. "(Brasil) menegaskan kembali komitmennya terhadap solusi dua negara, dengan Palestina dan Israel hidup bersama dalam perdamaian dan keamanan, dalam batas-batas yang disepakati bersama serta diakui secara internasional," ungkap Kemenlu Brasil.

Pada Sabtu lalu ratusan anggota Hamas berhasil melakukan infiltrasi ke wilayah Israel yang berbatasan dengan Jalur Gaza.

Sebelumnya Hamas sudah terlebih dulu meluncurkan serangan roket. Militer Israel memperkirakan terdapat sekitar 3.500 roket yang ditembakkan dari Gaza.

Ratusan anggota Hamas yang berhasil memasuki wilayah Israel melakukan serangan ke beberapa kota di dekat perbatasan Gaza.

Kementerian Kesehatan Israel mengungkapkan, korban tewas akibat serangan kejutan Hamas pada Sabtu lalu telah mencapai setidaknya 350 jiwa. Sementara korban luka melampaui 1.800 orang.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga sudah mengonfirmasi terdapat sejumlah warga dan tentara Israel yang dibawa sebagai sandera oleh Hamas.

Menurut Jerusalem Post, berdasarkan laporan tidak resmi, terdapat 750 warga Israel yang dinyatakan hilang pasca serangan dan infiltrasi Hamas.

Hamas menyebut serangan roket dan infiltrasi ke Israel sebagai Operation Al Aqsa Flood. Mereka mengatakan, operasi itu diluncurkan sebagai respons atas penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan pemukim.

Merespons operasi serangan Hamas, Israel meluncurkan Operation Swords of Iron dan membombardir Jalur Gaza. Target utamanya adalah markas atau situs lainnya yang berkaitan dengan Hamas.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sejauh ini setidaknya 313 warga Palestina di Gaza telah dilaporkan tewas akibat serangan Israel. Sementara korban luka hampir mencapai 2.000 orang.

PBB mengungkapkan, terdapat 20 ribu warga Palestina di Jalur Gaza yang terlantar pasca serangan Israel. Saat ini mereka berlindung di sekolah-sekolah dan tempat penampungan darurat.

Editor: Surya

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit