BATAMTODAY.COM, Batam - Sebanyak 550 ekor sapi kurban dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tiba di Kota Batam melalui Pelabuhan Beton Sekupang pada Selasa (9/5/2023) malam.
Ratusan ekor sapi ini nantinya memenuhi kebutuhan hewan kurban di Kota Batam dalam perayaan hari raya Idul Adha 1444 H/2023 M mendatang.
Ketua Asosiasi Pedagang Hewan Kota Batam, Musofa, mengatakan hewan-hewan kurban yang didatangkan dari luar daerah menuju Batam ini sudah melewati sejumlah pemeriksaan kesehatan seperti pengecekan penyakit mulut kuku (PMK).
"Kalau di NTT sana tidak ada Penyakit Kuku dan Mulut (PMK). Tetapi setiba di Batam tetap dicek," kata Mustofa.
Dijelaskan Musofa, kebutuhan hewan di Batam mencapai 6.000 ekor lebih. Untuk memenuhi kebutuhan itu, nantinya hewan kurban tersebut juga akan didatangkan lagi dari daerah lain seperti Lampung.
"Nanti didatangkan lagi. Soalnya ini belum mencukupi," ujar dia.
Disingung terkait harga hewan sapi kurban, Musofa menyebutkan, untuk tahun ini tidak ada kenaikan, harga sapi tetap stabil di kisaran Rp 21 - 28 juta tergantung bobot dan kualitasnya. "Masih standard belum ada kenaikan," sebutnya.
Dipaparkan Musofa, sapi yang baru tiba di Batam ini, termasuk ras sapi Bali dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebanyak 550 ekor sapi tersebut untuk kebutuhan kurban di Batam saja, di mana untuk Kota Tanjungpinang sudah disuplai sebulan lalu sebanyak 555 ekor.
"Ratusan hewan kurban itu telah dilengkapi surat-surat kesehatan. Hewan kurban tersebut diberangkatkan sejak Senin (1/5/2023) lalu dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)," paparnya.
Menurutnya, kedatangan 550 ekor sapi itu masih belum mencukupi kebutuhan di Kota Batam. Ia memprediksi, kebutuhan Kota Batam pada tahun ini mencapai 5.000 hingga 6.000 ekor.
"Kita ambil dari daerah yang Zona Hijau PMK yakni Kupang. Lampung masuk, PMK jadi ketat persyaratannya. Kepri juga masih berstatus hijau. Makanya persyaratan masuk ke Kepri cukup ketat," sambungnya.
Mustofa menambahkan, jika belum juga terpenuhi para pedagang akan mencoba alternatif lain dengan memasok sapi dari Natuna meski kemungkinan memiliki ukuran yang lebih kecil dari sapi Kupang.
Sedangkan untuk kambing, kemungkinan akan dipasok dari Lampung meski harus dengan syarat yang ketat. Hal itu lantaran kambing tidak dapat bertahan lama dalam perjalan.
"Soal kambing kemungkinan akan dipasok dari Lampung, tetapi dengan persyaratan yang ketat. Kalau dari Kupang tidak bisa. Resiko matinya lebih besar karena jarak tempuhny jauh," pungkas Musofa.
Editor: Gokli