BATAMTODAY.COM, Batam - Kapal kargo bermuatan puluhan kontainer disinyalir berisi limbah B3 --yang terbakar di Perairan Sri Lanka sekitar setahun lalu, dilaporkan diangkut ke Kota Batam.
Informasi yang dihimpun BATAMTODAY.COM di lapangan, bangkai kapal beserta muatannya itu diangkut ke Kota Batam menggunakan kapal khusus bernama Fan Zhou 10, setelah ditolak berbagai negara.
Kapal Fan Zhou 10 --jenis kapal pengangkut beban berat-- menyandarkan kapal tersebut di salah satu galangan kapal di daerah Kabil, Kecamatan Nongsa, Kota Batam.
"Ini agak aneh, karena kabarnya beberapa negara seperti Singapura dan Malaysia menolak menerima bangkai kapal bermuatan limbah B3 itu, tetapi kita (Indonesia) malah menerimanya," ungkap sumber, yang berkecimpung di dunia pelayaran itu, Sabtu (29/4/2023).
Pria berbadan gempal itu menambahkan, alasan Singapura dan Malaysia menolak kapal itu karena bermuatan limbah B3. Yang sudah diangkut ke Batam, kata sumber, baru separuh, sementara separuh lagi masih di Sri Lanka dan akan diangkut menyusul.
"Sempat mampir ke Malaysia dan ditolak. Di sana (Malaysia) sempat dibuatkan manifest, namun di manifast tersebut tidak tertulis adanya muatan kapal berupak kontainer berisi limbah B3. Sekarang ini baru separuh badan kapal yang diangkut ke galangan kapal di Kabil itu," jelas sumber, kembali.
Sementara Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Khusus Batam, M Takwin, mengatakan pihaknya telah menerima informasi tersebut. Bahkan ada agen yang meminta izin untuk melakukan bongkar kargo kapal tersebut, namun tidak diberikan izin.
"Terakhir kemarin ada agen yang minta izin bongkar, tetapi kami tidak izinkan," tegas M Takwin, melalui sambungan WhatsApp, Sabtu (29/4/2023).
Berdasarkan informasi lain yang diterima BATAMTODAY.COM, kapal Fan Zhou 10 ini tengah bergerak dari Perairan Batam menuju Perairan Singapura. Diperkirakan kapal Fan Zhou 10 bakal tiba di Singapuran sekira pukul 23.00 Waktu Singapura.
Hingga saat ini, BATAMTODAY.COM, masih berusahan melakukan konfirmasi ke pihak-pihak terkait, termasuk melakukan penelusuran siapa pemilik limbah tersebut.
Editor: Gokli