BATAMTODAY.COM, Bintan - Diduga mengambil jalan pintas demi keuntungan yang lebih besar hingga tidak memperhatikan lingkungan, mobil tangki pembuang limbah diduga B3 dari areal Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjunguban, dibuang sembarangan salah satunya di semak belukar.
"Limbah tersebut asalnya dari tanki minyaknya Fasharkan yang dibersihkan, karena tanki minyak mau discrab. Sehingga, yang dibuang sudah berbentuk limbah berbahaya," ungkap Sumber BATAMTODAY.COM, yang namanya minta tidak disebutkan, Rabu (29/3/2023).
Dijelaskan, terkait membuang limbah berbahaya secara sembarang dan salah satu titiknya di perbatasan Kelurahan Tanjungpermai dan Kelurahan Tanjunguban Selatan.
Hal tersebut diduga adalah ulah pemenang lelang atau tender dari pekerjaan tersebut, untuk menghindari biaya pemusnahan limbah.
"Kalau pemusnahan biayanya besar. Mereka cari jalan pintas biar murah. Apalagi yang mau dibuang sekitar puluhan ton bahkan bisa mencapai ratusan ton. Sedikitnya kemarin sudah ada 4 mobil tanki itu yang menggunakan mobil tanki milik warga," katanya.
Sumber menegaskan, sebagai masyarakat jelas sangat keberatan dengan pola pembuangan limban secara sembarang tersebut, terlepas dari mana pun asalnya, karena sangat membahayakan, apa lagi limbah B3.
"Mohon masalah ini segera diambil tindakan oleh instansi terkait, sehingga pemusnahan limbah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku," harapnya.
Kadispen Lantamal IV Letkol Benny, yang coba dikonfirmasi secara terpisah melalaui pesan singkat ke WA, terkait kegiatan tersebut diareal Fasharkan TNI AL Mentigi, hingga berita ini dibuat belum memberikan jawaban.
Editor: Surya