BATAMTODAY.COM, Anambas - Wakil Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Kepulauan Anambas, Edy Londo meminta nelayan untuk mengutamakan keselamatan selama melaut khususnya 5 hari ke depan. Pasalnya, cuaca sesuai prediksi BMKG cukup ekstrem hingga 5 Maret mendatang.
"Yang melaut ingat, sarana keselamatan diutamakan. Radio (aki dicek pastikan bagus), sediakan life jacket/pelampung, persiapka sauh dan tali sauh harus lebih dari biasanya serta memberitahukan keluarga/teman lokasi tujuan melaut," imbau Edy Londo, Senin (27/2/2023).
Londo juga mengimbau nelayan sebaiknya tidak melaut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. "Sebaiknya niat untuk melaut ditahan hinggan cuaca kondusif. Kita tidak ingin terjadi apa-apa kepada nelayan kita," tegas Londo.
Ia mengakui, ada 6 nelayan Anambas yang berteduh di Pulau Natuna, karena terkena cuaca ekstrim. Pasalnya nelayan tersebut sedang beraktivitas di laut lepas.
"Kita dapat informasi bahwa 6 nelayan kita sedang berteduh di Natuna, karena terkena cuaca buruk. Dan informasi ini sudah kita sampaikan kepada keluarga masing-masing. Dan kami mengimbau mereka untuk tetap bersabar sampai menunggu cuaca teduh," terangnya.
Sementara sesuai rilis BMKG, kecepatan angin diprediksi mencapai 30-50 km/jam dan gelombang mencapai 4-6 meter. "Cuaca untuk beberapa hari ke depan cukup ekstrem, angin kencang dan gelombang tinggi. Sebagai peringatan dini, para pengguna transportasi laut dan nelayan harus waspada," imbau BMKG.
Editor: Gokli