BATAMTODAY.COM, Bintan - Pangkapan Penjaga Laut dan Pantai (PPLP) Tanjunguban menerjunkan sejumlah personel dan kapal miliknya, guna melakukan identifikasi limbah minyak hitam yang mencemari sejumlah titik perairan Batam.
Kepala PPLP Tanjunguban, Multadi, meyampaikan, pihaknya langsung menerjunkan personel bekerjasama dengan KSOP Batam ke lapangan guna melakukan identifikasi limbah yang mencemari perairan tersebut.
"Saat mendapatkan informasi, kita langsung perintahkan personel untuk melakukan identifikasi. Tentunya bekerjasama dengan KSOP Batam dan unsur lainnya," ungkap Mulayadi kepada BATAMTODAY.COM, Jumat (2/12/2022).
Dijelaskan, Pangkalan PLP Tanjunguban menerjunkan KN Sarotama; KN Rantos dan KNP-544/ori, agar bersinergi dengan KSOP Batam dan stakeholder untuk identifikasi sumber pencemaran dalam batas kemampuan dan terukur.
Diketahui, untuk sementara terdapat di 9 titik atau lokasi terjadinya pencemaran, di antaranya Pac Ocean Tanjunguncang, Perairan Batuampar, Pelabuhan Bintang Sembilan Sembilan, Pelabuhan Batuampar, Perairan MCDermot, Galangan Sumbe Samudra Makmur, Pelabuhan Maqobar, Tanjung Uma dam Pantai Cipta Land.
Diketahui, sejumlah lokasi perairan tercemar limbah minyak hitam sejak Rabu (30/11/2022) dini hari. Limbah minyak hitam ini mengapung di perairan.
Informasi yang didapat, limbah minyak hitam dibawa ombak dari tengah laut dan terperangkap di kawasan galangan kapal. Tidak hanya nelayan, namun manajemen perusahaan galangan kapal juga merasa tak nyaman dengan kehadiran limbah minyak hitam tersebut.
Editor: Gokli