BATAMTODAY.COM, Bintan - Kelompok Tani Milenial Kreatif Lancang Kuning, Kabupaten Bintan, mengembangkan tanaman sorgum di Kampung Sei Jeram, Kecamatan Bintan Utara. Tanaman ini bisa dimanfaatkan mulai dari batang, daun hingga buahnya --mirip seperti tanaman jagung, hanya buahnya yang berbeda.
Ketua Kelompok Tani Milenial Kreatif Lancang Kuning, Rusdi, menyampaikan, tanaman sorgum mereka kenal dari salah seorang pengusaha. Setelah mengetahui manfaat dari tanaman yang mirip seperti jagung itu, kelompok tani yang dia pimpin pun kemudian tertarik untuk mengembangkannya.
"Sorgum untuk di Bintan memang baru dikenal oleh masyarakat. Ini untuk ketiga kali masa panen kita menanam sorgum. Untuk priode pertama dan kedua hasilnya lumayan dan pemasarannya tidak sulit. Apalagi, tanaman surgum ini semuanya bisa dimanfaatkan selain bunga atau buah hingga batang pohon, bahkan daun bisa diolah menjadi teh," ungkapnya, saat ditemui di Kampung Sei Jeram, Kamis (22/9/2022).
Dijelaskan, untuk priode ketiga, mereka menanam sorgum di atas lahan seluas 1,5 hektar, yang direncanakan akan panen pada 25 September 2022. Dari sisi perawatan sorgum, memang lebih gampang dibanding jagung. Sirgum gampang tumbuh, sejauh ini hama yang menyerang buah adalah burung, sehingga saat mulai berbunga harus dibungkus.
"Kalau hasil dari lahan seluas 1 hektar bisa mencapai 6 ton, dan untuk harga jual saat ini sekitar Rp 6.000/kg. Kalau tahap awal kita masih menjual secara lokal, biasanya dimanfaatkan untuk makanan ternak. Namun untuk penjualan dalam porsi besar juga sudah banyak yang siap menampung," ujarnya.
Lanjutnya, kelompoknya dalam membudidayakan sorgum masih banyak belajar dari YouTube. Di mana awal mula mendapatkan bibit dari Sulawesi Selatan.
Buah atau biji sorgum ini bisa pengganti makanan pokok seperti beras. Kelompk ini juga sudah mencoba untuk memanfaatkan batang dan daunnya. Untuk batang sorgum bisa dimanfaatkan menjadi air gula, yang diperas atau giling seperti tebu. Sementara untuk daun bisa dioleh menjadi bahan baku teh. Bagitu juga limbah dari pohon dan daun, juga digunakan untuk pakan ternak serta kompos.
"Karena kita masih pemula, maka belum memiliki mesin, sehingga belum bisa benar-benar mengolah hasil panen sorgum jadi bahan siap konsumsi, sehingga lebih memilih langsung dipasarkan atau dijual ke penampung," katanya.
Editor: Gokli