BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Penghitungan ulang surat suara 23 TPS se-Kelurahan Tanjungayun Saksi, di Sekretariat PPK Kecamatan Bukit Bestari, dilaksanakan tanpa kehadiran saksi dari Partai Hanura.

Padahal sebelumnya saksi parpol ini yang menggebu-gebu bahkan sempat diisukan membagi-bagikan dana Rp10 juta pada saksi parpol lain agar rapat pleno rekapitulasi perolehaan suara di PPK itu segera dilaksanakan.

Salah seorang saksi parpol lain mengatakan, Saksi Hanura enggan mengikuti lanjutan rapat penghitungan ulang dengan alasan tak jelas.

"Dari semalam nggak ada lagi saksi Partai Hanura. Hari ini juga tidak kelihatan. Biasanya Sahril dan Iwan, tapi saya tidak ada melihat keduanya dari tadi," ujar saksi parpol yang namanya enggan dituliskan ini, Kamis (17/4/2014).

Sementara itu, seorang saksi lainnya yang dikonfirmasi BATAMTODAY.COM mengenai perbedaan hasil penghitungan suara di KPPS dan PPS Tanjungayun Sakti, mengakui ada perbedaan, khususnya suara caleg dan suara Partai Hanura.

"Kalau partai kami dan parpol serta caleg lain tidak ada masalah. Sama semua. Perbedaan perolehaan suara hanya terjadi pada caleg dan Partai Hanura, antara caleg nomor urut 1 dapil Bukit Bestri dengan caleg nomor urut 5 di dapil yang sama," ungkapnya.

Dia mencontohkan perolehan suara di TPS 317. Khusus Partai Hanura, dari 47 total suara caleg dan parpol, suara parpol berkurangan. Dan dari 20 suara yang diperoleh caleg nomor urut 5 berubah, sementara caleg nomor 1 dari hanya 6 suara, menggelembung menjadi puluhan suara.

"Secara riil, partai dapat tujuh suara, caleg nomor urut 1 hanya enam suara, caleg nomor 2 kosong, caleg nomor 3 dapat satu suara, caleg nomor urut 4 dapat tujuh suara, caleg nomor 5 dapat 22 suara, caleg nomor 6 kosong, dan caleg nomot 7 dapat tiga suara. Sedangkan caleg nomor 8 kosong," bebernya. (*)

Editor: Roelan