"Kalau ada prestasi yang baik, saya tetap memberikan apresiasi. Tetapi, siapa pun orang yang bermain di balik para penyalur PMI non prosudural, saya akan 'lipat' mereka semua. Apapun jabatannya," Romo Paschal.
BATAMTODAY.COM, Batam - Maraknya penyelundupan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Provinsi Kepri ke Malaysia menjadi perhatian serius Presiden RI Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Hal ini menyusul surat keprihatikanan yang dilayangkan aktivis kemanusianaan dan Rohaniawan Khatolik di Batam, Provinsi Kepri, RD Chrisanctus Raschalis Saturnus Esong, beberapa waktu lalu kepada Presiden RI dan Kapolri.
Dan, surat keprihatinana itu pun telah mendapat balasan sebagai respon atas apa yang terjadi selama ini.
Pria yang akrab disapa Romo Paschal itu mengatakan, surat yang dilayangkannya terkait lambatnya penanganan kasus penyelundupan calon pekerja migran Indonesia (CPMI) secara ilegal di Provinsi Kepri. Bahkan, para 'pemain' masih berseliweran di beberapa pelabuhan resmi di Kota Batam.
"Surat itu sudah dibaca Presiden dan Kapolri. Kapolri juga sudah menugaskan tim untuk menindaklanjuti surat saya," kata Romo Paschal, saat ditemui di Graha Citra Mas Kabil, Sabtu (23/7/2022).
Romo mengungkapkan, dalam suratnya dia menyoroti lambatnya penanganan kasus terhadap salah satu oknum aparat yang diduga tertangkap tangan oleh Direktur Penindakan BP2MI saat menerima upeti dari para pemain PMI ilegal di Pelabuhan Internasional Batam Center, beberapa waktu lalu.
- BACA JUGA: Oknum Aparat Dikabarkan Terciduk BP2MI Pusat Terima Upeti dari Pemain PMI Ilegal di Batam
"Kalau dibilang prihatin, saya sangat prihatin. Sebab, kasus OTT yang dilakukan pihak BP2MI, yang katanya tengah ditangani pihak Polda Kepri hingga saat ini belum ada titik terang," ujarnya.
Selain meluapkan rasa keprihatinannya, Romo Paschal juga memberikan apresiasi terhadap personel Polda Kepri yang berhasil menangkap salah satu pemain PMI ilegal di Jodoh Centre Point, Kecamatan Batuampar, Kota Batam.
"Saya sangat mengapresiasi personel Polda Kepri yang telah berhasil mengungkap kasus human trafficking di Kota Batam. Sehingga, para calon PMI ilegal yang akan diberangkatkan ke luar negeri secara non prosedural bisa terselamatkan," tegasnya.
Sebagai masyarakat yang baik, kata dia, dirinya akan selalu memberikan kritik terhadap ketidakadilan dalam hal perdagangan orang dan isu-isu calon pekerja migran Indonesia yang diperlakukan secara tidak manusiawi.
Ia pun berharap, dengan adanya pengungkapan kasus yang dilakukan personel Polda Kepri, semakin banyak pemain lain yang ikut ditangkap. Bahkan, oknum-oknum aparat yang membekingi kegiatan haram tersebut ikut ditangkap.
"Agar dapat memberikan efek jera sehingga tidak ada lagi kasus perdagangan orang di Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya di wilayah Kepri dan Kota Batam," tutupnya.
Editor: Gokli