BATAMTODAY.COM, Bintan - Penyebab kelangkaan gas elpiji 3 Kg bersubsidi di Toapaya, Bintan terungkap, setelah Polisi melakukan penyelidikan, hingga mengetahui satu pangkalan 'nakal'.
Kapolres Bintan, AKBP Bambang Sugihartono menyampaikan, pihaknya bersil mengetahui salah satu penyebab gasl elpiji 3 Kg langka di daerah Toapaya. Di mana, satu pangkalan tertangkap menjual gas bersubsidi ke warung dengan harga di atas HET.
"Seharusnya gas 3 Kg itu dijual ke pelanggan rumah tangga, tetapi nyatanya malah dijual ke warung dengan harga yang lebih mahal," kata Bambang, Selasa (13/10/2020).
Dijelaskannya, OP pemilik pangkalan, mendapatkan suplai 100 tabung/dua hari. Hasil penyelidikan awal, dari 50 tabung yang dijual kelima warung, hanya tinggal belasan. "Pemilik pangkalan diduga mengejar keuntungan," ujar Bambang.
Ditambahkan, untuk sanksi kepada pangkalan nakal sejauh ini masih dikoordinasi dengan pihak dinas dan instnasi. "Yang jelas pemilik pangkalan nakal harus dikenakan sanksi. Apalagi pangkalan yang mendapatkan suplai dari agen sudah mendapatkan keuntungan sebesar Rp 2.200/tabungnya," tegasnya.
Pertamina dan dinas terkait, berharap kepada masyaralat yang mampu, untuk memanfaatkan gas yang non subsidi, termasuk UKM menengah ke atas.
Hal tersebut, guna mengantisifasi kelangkaan gas elpiji bersubsidi dan kebutuhan masyarakat, sebelumnya sudah dilakukan berbagai pola termasuk operasi pasar. Sehingga dengan adanya keresahan maslah gas elpiji ini, dilakukan pengecekan ke lapangan.
"Sebaliknya, dengan terjadinya kelangkaan gas elpiji bersubsidi ini, akan terus dilakukan penyelidikan guna mengungkap penyebabnya, apalagi sudah ada yang terbukti menyelewengkan," tutupnya.
Editor: Gokli