BATAMTODAY.COM, Batam - Banyaknya agen-agen properti di wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) diharapkan bisa bergabung dengan asosiasi agen properti yang ada, sehingga persaingan dalam bisnis properti semakin sehat.

"Masih banyak agen atau broker properti liar yang bergerak sesuka hatinya. Hal itu menyebabkan persaingan bisnis tidak sehat. Sebagai contoh, brokre liar tersebut menawarkan fee rendah dan tidak sesuai dengan standar pasar. Akibatnya, agen lain kena imbasnya, sehingga persaingan tidak sehat lagi," kata Humas dan Publikasi Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) DPD Kepri, Raymond Tan.

Karena itu, ia berharap agar bisnis properti bisa bersaing sehat, dengan broker-broker tersebut bergabung kedalam organisasi seperti AREBI, sehingga bisa menjalankan usaha sesuai peraturan yang ada dan menciptakan persaingan yang sehat.

"Banyak sekali kemudahan-kemudahan yang di dapat, baik unuk pengusahanya sendiri, maupun bagi konsumen. Sebab, jika ada kendala atau keluhan, konsumen bisa mengadukannya ke asosiasi. Asosiasi pun bisa mencarikan jalan keluarnya. Jika tidak bergabung, tentu mereka tidak memiliki standarisasi yang jelas. Hal itu yang membuat imej jelek di mata konsumen," lanjutnya.

Direktur PT Citra Megah Properti ini juga menyebutkan, sejak berdirinya AREBI pada 2013 lalu, sudah 18 perusahaan properti yang bergabung. Tidak hanya di Batam, melainkan di daerah Kepri.

"Setiap anggota AREBI juga kita berikan pelatihan, sehingga menciptakan profesionalisme kerja yang lebih terjamin. Sudah 18 perusahaan yang bergabung dengan kita, dengan harapan lebih banyak lagi," lanjutnya.

Selain itu, AREBI DPD Kepri baru saja usai melaksanakan Musda untuk pemilihan ketua periode 2014-2017. Sebagai ketua terpilihnya ialah Ruslan Wong, menggantikan ketua lama, Sarinah Suhaimi, yang menjabat periode satu tahun saja.

"Kita akan terus berupaya lebih baik lagi, sehingga bisa menciptakan usaha properti yang berkualitas, sehingga bisa memuaskan konsumen," pungkasnya.

Editor: Dodo