BATAMTODAY.COM, Batam - Akibat buruknya pelayanan PLN Batam saat pergantian tahun baru, citra pariwisata Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) jadi buruk. Belum lagi biaya operasional hotel hingga restoran seketika membengkak akibat padamnya listrik pada tahun baru 2023.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kepri, Jimmi Ho menilai, padamnya listrik selama 12 jam kemarin sangat berdampak bagi para pengusaha hotel dan restoran serta menimbulkan citra buruk bagi pariwisata Batam.
"Ini membuat tidak nyaman karena pada tanggal 1 banyak turis juga. Kalau turis lihat banyak tempat yang mati lampu jadi tak bagus untuk kita, ini merupakan citra buruk bagi pariwisata Batam," ujar Jimmy Ho, Senin (2/1/2023).
Selain itu, Jimmy melanjutkan, operasional hotel dan restoran juga turut membengkak dengan adanya pemadaman itu. Pasalnya, mereka harus menghidupkan mesin genset sendiri untuk kebutuhan para tamu yang berkunjung. Dengan menghidupkan mesin penerangan sendiri selama 12 jam, secara otomatis ada biaya tambahan untuk bahan bakar.
"Pasti ada pembengkakan biaya operasional. Apalagi hotel dan restoran yang besar. Pengeluaran juga besar," kata Jimmy.
"Satu hari itu biayanya sangat besar, karena genset itu hidupnya Berjam-jam, bukan hitungan menit. Apalagi kapasitas mesin perlu watt yang besar, untuk menunjang kebutuhan pasokan listrik hotel itu besar," tambahnya.
Ia berharap, hal itu tak terjadi lagi karena sangat berdampak buruk bagi Kota Batam yang mulai ramai dipadati wisatawan mancanegara.
Hal serupa juga disampaikan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Rifky Rasyid. Menurutnya, padamnya listrik juga diikuti terputusnya internet dan terganggunya aliran air bersih ke rumah-rumah dan industri itu, sangat mengganggu aktivitas usaha.
"Akibatnya bisa menjadi preseden buruk bagi investor di Kepri. Cukup banyak pelaku usaha mikro dan kecil yang terganggu akibat pemadaman listrik kemarin. Masyarakat juga mengeluhkan terganggunya aktivitas di rumah selama liburan tahun baru," kata Rifki Rasyid.
Atas kejadian itu, pihaknya meminta agar PLN Batam memberikan kompensasi atas ketidaknyamanan masyarakat itu dengan insentif. "Misalnya dengan mendiskon tagihan pelanggan bulan depan," pintanya.
Diketahui, hari pertama tahun 2023, listrik dan air mati di Kota Batam, Kepulauan Riau, Minggu (1/1/2022). Tidak hanya itu, sinyal atau jaringan telepon seluler pun sempat hilang. Aliran listrik tersebut mati sejak pukul 04.00 WIB. Sempat hidup beberapa menit, aliran listrik dari PLN Batam kembali padam. Akibatnya, sejumlah aktivitas warga jadi terganggu.
"Iya mati dari tadi subuh. Air juga ikut mati jadinya. Sinyal juga hilang dari subuh," kata Dika, warga Batam.
Editor: Yudha