BATAMTODAY.COM, Batam - Kebijakan Pemerintah Indonesia untuk mendatangkan kunjungan wisata mancanegara (Wisman), khususnya ke Kepri dan Batam, tidak lagi menggunakan skema travel bubble. Pemerintah akan membuka semua pintu pelabuhan internasional untuk wisman.
Namun sayang, kebijakan membuka semua pintu pelabuhan internasional di Kepri untuk wisatawan mancanegara, ternyata tidak mendapat respon positif dari warga Singapura.
Sebab, kebijakan pemerintah pusat mensyarakan wajib PCR bagi wisman, dalam hal ini warga Singapura, yang akan berkunjung ke Kepri dan Batam. Kebijakan wajib PCR ini membuat warga Singapura enggan berwisata ke Batam.
Kebijakan pemerintah pusat, yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) nomor 15 tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri, turut dikeluhkan Pemerintah Provinsi Kepri.
"Saat ini, Pemprov Kepri sedang mengusulkan ke pemerintah pusat agar test PCR ditiadakan dan diganti dengan rapit antigen bagi wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara yang hendak masuk ke Kota Batam melalui Singapura," ujar Kadis Pariwisata Provinsi Kepri, Buralimar, Senin (28/3/2022).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno menyambut baik usulan penghapusan wajib PCR bagi wisman ini. Demi mendukung meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Provinsi Kepri dan Batam khususnya, kata Sandiaga, beberapa terobosan dan kemudahan harus dilakukan.
"Saya akan usahakan secepatnya rapat lintas kementerian, terkait kemudahan bagi wisman yang akan berkunjung ke Kepri dan Batam khususnya," ungkap Menteri Sandiaga, usai meresmikan Batam Wonderfood & Art Ramadhan di Taman Dang Anom, Rabu (30/3/2022) malam.
Menurutnya, pembebasan PCR sangat penting untuk diwujudkan. Akan tetapi, kebijakan tersebut tidak bisa diambil keputusan hanya dengan satu kementrian. Dan untuk mewujudkan kebangkitan pariwisata pasca pandemi, kata Menteri Sandiaga, semua lini harus bersinergi.
"Batam termasuk kunjungan wisatawan mancanegara terbanyak ke-2 setelah Bali. Artinya, dengan kerja sama lintas kementerian, peningkatan kunjungan wisman di Kepri, khususnya Batam, bisa kita lakukan," terang mantan Wakil Gubernur DKI ini.
Di tempat yang sama, Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan, kondisi Batam saat ini sudah sangat siap menyambut datangnya wisatawan mancanegara. Pandemi Covid-19 di Batam terus melandai, dan diharapkan mendekati Ramadan bisa zero kasus.
Berdasarkan informasi dari Konjen Singapura, kata Rudi, mulai tanggal 1 April mendatang, negara Singapura mulai membuka pintu masuk, dan menghapus syarat PCR untuk wisatawan yang datang.
"Saya berharap di Batam juga ada kebijakan seperti ini. Karena sudah pasti sangat membantu dalam mempermudah kedatangan wisman ke Batam. Saya sudah sampaikan kepada Pak Menteri, semoga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk wisata ke depannya," kata Rudi.
Di tempat terpisah, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, saat ini pemerintah Singapura sudah mencabut kuota pembatasan wisatawan Singapura yang akan berkunjung ke Batam. Di mana diketahui sebelumnya, pemerintah Negara Singapura masih membatasi warganya untuk berkunjung ke Batam sebanyak 350 orang setiap minggunya.
"Ini wajib kita syukuri, Singapura sudah mencabut pembatasan kunjungan warganya. Kesiapan para pengelola pelabuhan juga sudah ok, kita sudah koordinasi, termasuk KSOP dan KKP serta instansi terkait lainnya, sehingga tidak ada kesan negatif dari para wisman," pungkas Gubernur Ansar.
Editor: Yudha