BATAMTODAY.COM, Singapura - Institute of Technical Education (ITE) Singapura membuka peluang bagi industri Batam untuk menjalin kerja sama. Meskipun saat ini kampus modern dengan sarana pendidikan dan pelatihan vokasi yang lengkap itu, telah menjalin kerjasama dengan Politeknik Negeri Batam.
Demikian ungkap Deputi CEO Institute of Technical Education, Sabrina Loi saat menerima kunjungan 12 orang wartawan Indonesia peserta Program IJVM ke-18 di Kampus ITE, Kamis (5/10/2017). "Kita telah menjalin kerjasama dengan Politeknik Batam," ujar Sabrina Loi menjawab BATAMTODAY.COM.
Untuk kerjasama itu, lanjut Sabrina Loi, industri tidak bisa langsung berhubungan dengan ITE Singapura. Tapi melalui kementerian pendidikan Singapura. Dan pihak ITE Singapura juga tidak mensupply tenaga kerja untuk kalangan industri.
"Untuk kerjasama itu tidak bisa langsung ke kami, harus melalui kementerian pendidikan Singapura," tegas Sabrina Loi yang didampingi Head Publicity ITE Shalini Veyjaratnam, Head Corporate Event Joshepine Lefort dan beberapa staf pengajar ITE lainnya.
Sementara itu, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia bersama Kementerian Pendidikan (Pendidikan Tinggi dan Keterampilan) Republik Singapura telah menjalin kerjasama bidang pendidikan dan pelatihan vokasi industri.
Komitmen bilateral tersebut dituangkan dalam MoU tentang Kerja Sama Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Industri yang dilakukan Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto, bersama Menteri Pendidikan (Pendidikan Tinggi dan Keterampilan) Ong Ye Kung. Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Singapura, Kamis (7/9/2017) lalu.
Program tersebut menargetkan sebanyak 355 perusahaan industri yang akan membina 1.775 SMK sampai 2019 mendatang. Dengan demikian, setiap perusahaan sekurang-kurangnya dapat membina lima SMK, sehingga diharapkan pada 2019 dihasilkan 845 ribu lulusan SMK yang kompeten dan tersertifikasi sesuai dengan kebutuhan industri.
Editor: Dardani