BATAMTODAY.COM, Batam - Sejumlah warga di Kelurahan Tembesi meminta aparat hukum dan Pemerintah Kota Batam memberikan tindakan tegas terhadap pelaku penimbunan hutan bakau yang sedang berlangsung di belakang perumahan Taman Anugerah.
Permintaan warga, seperti yang diutarakan Rehan ini bukan tanpa alasan. Selain merusak kelestarian tanaman mangrove, aktivitas penimbunan itu megakibatkan permahan tempat tinggalnya kerap tergenang banjir.
"Lokasi yang ditimbun itu daerah resapan air, dulunya banyak pohon bakau, tetapi sekarang sudah hampir habis ditimbun," kata dia, Jumat.
Ia berharap pemerintah maupun aparat hukum tidak tutup mata. Setidaknya aktivitas perusakan hutan bakau itu tidak dilakukan dengan sembarang.
"Ini sudah kami laporkan ke Camat Sagulung, namun belum ada respon," kesalnya.
Ketua RT 03/RW 15 Perumahan Taman Anugrah, Eko mengungkapkan, untuk kawasan hutan mangrove yang di belakang rumahnya sudah sangat lama dikerjakan oleh developer. Bahkan pohon bakau itu sudah mulai rusak karena ditimbun untuk pembangunan perumahan.
"Kami tak melarang kegiatan seperti itu, tetap perlu dipertimbangkan dampaknya. Jangan pihak proyek yang enak, kami warga yang sengsara karena dampaknya," ujar Eko.
Editor: Gokli