BATAMTODAY.COM, Batam - Komisi IV DPRD Kota Batam melakukan sidak ke PT ASL Tanjunguncang, Kota Batam terkait insiden yang menewaskan satu orang pekerja, Senin (16/3/2021) lalu.
Rombongan Komisi IV DPRD Kota Batam tiba di PT ASL pada Pukul 14.00 WIB. Hadir dalam sidak tersebut Ketua Komisi IV DPRD Batam Ides Madri, Tumbur M Sihaloho, Mochamat Mustofa dan Nina Melanie.
Kedatangan rombongan Komisi IV DPRD Batam ini disambut langsung oleh Humas PT ASL Jeny, Divisi Bagian Investigasi PT ASL Ray dan Divisi Bagian Sefty PT ASL, Yosep.
Mochamat Mustofa kepada pihak PT ASL dalam kunjungan tersebut mempertanyakan kronologis insiden yang menewaskan Petrik Natanael Sitompul (25) yang sedang melakukan pekerjaan di atas dek Kapal Lady Vik.
Diungkapkannya, hal ini menjadi insiden dan pandangan yang buruk untuk PT ASL karena ini merupakan insiden ke dua di dalam 12 bulan terakhir.
"Sebelumnya juga ada insiden di PT ASL baru-baru ini yang menyebabkan beberapa orang meninggal. Ini yang membawa kami melakukan sidak kesini untuk mengetahui kronologis dan standart K3 di PT ASL," kata Mustofa, Selasa (17/3/2021).
Menanggapi hal tersebut, Divisi Bagian Investigasi PT ASL, Ray menjabarkan kronologis kejadian yang menewaskan satu orang pekerja subcont dari PT Elang Jaya.
"Berdasarkan saksi yang merupakan leader, saat itu mereka akan melakukan pemindahan kabel menggunakan kren. Korban saat itu melepas kabel seberat satu ton tanpa perintah leader. Lalu kabel yang dilepaskan tersebut menghempas korban sehingga jatuh dari atas kapal. Ketika kami mendapati informasi tersebut dan menuju ke lokasi, korban langsung kami bawa ke RS Embung Fatimah dan dinyatakan meninggal dunia," kata Ray.
Lanjut Ray, memang pada saat itu tidak ada leader ataupun tim sefty yang mengawasi pekerjaan korban dan saksi.
"Memang saat itu tidak ada leader ataupun tim safty yang mengawasi, tapi di lokasi tersebut kami sudah terapkan standar K3 dengan memasang railing. Tetapi karena hempasannya kuat korban terpental dan terjatuh dari atas kapal," ungkapnya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Mustofa meminta agar Disnaker Kepri yang membidangi bagian K3 dapat langsung turun ke lokasi dan melakukan investigasi terkait laka kerja yang terjadi di PT ASL.
"Pada perinsipnya, jika safty benar-benar dijalankan, maka laka kerja itu tidak akan terjadi. Harapan kami k3 menjadi pokok utama di pt asl ini karena dalam satu tahun terakhir tingkat kecelakaan kerjanya banyak. Kami berharap hal ini tidak akan terjadi lagi dan kami juga akan memastikan hak-hak ahliwaris korban diberikan oleh PT ASL," tutupnya.
Editor: Yudha