BATAMTODAY.COM, Batam - Satu hari pasca kasus penembakan pengusaha Batam, Haji Permata oleh petugas Bea dan Cukai di Sungai Bela Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, rumah duka disambangi banyak kerabat.
Pantauan di lokasi, sejak Pukul 09.00 WIB seluruh kerabat dan sahabat almarhum Haji Jum'an alias Haji Permata bin Selo itu disambangi para kerabat. Rumah duka tersebut berlokasi di Perumahan Belavista blok G no.8, Taman Baloi, Kecamatan Batam Kota.
Selain kerabat dekat, tampak juga beberapa tokoh pengusaha Batam. Salah seorang kerabat korban mengungkapkan, semasa hidupnya Haji Permata merupakan sosok tokoh masyarakat yang sangat rendah hati.
"Bayangkan saja, di Sengkuang itu setiap hari raya kurban, almarhum selalu berkurban banyak sekali, semua warga Sengkuang pasti kebagian," kata Amar, Sabtu (16/1/2021).
BACA JUGA: Haji Permata Tewas Ditembus 3 Peluru di Bagian Dada
Di lokasi yang sama, Arjuna anak ke dua Haji Permata mengungkapkan, saat ini jenazah Haji Permata tengah menjalani proses otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri.
"Laporan juga sudah masuk ke Polda Kepri, saat ini korban hidup juga sedang menjalani pemeriksaan di Polda Kepri," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Batam, Masrur Amin menjelaskan, informasi penembakan tersebut diterimanya sekira Pukul 06.00 WIB.
Informasi tersebut didapatkannya dari SL, salah satu saksi hidup yang turut ikut dalam rombongan Haji Permata saat berada di perairan Sungai Bela Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, Jumat (15/1/2021).
Dari keterangan SL kepada Masrur, pihaknya tengah menjadi korban penembakan brutal oleh pihak Bea dan Cukai. Akibat dari tembakan tersebut, 3 peluru bersarang di dada Haji Permata. Sedangkan dua korban lainnya, Bahar dan Basir mendapati luka tembak di kepala dan kaki.
"Di TKP juga masih banyak saksi hidup, ada sekitar 6 orang di atas kapal, 3 terkena tembakan, satu tewas (Haji Permata)," kata Masrur kepada BATAMTODAY.COM.
Masrur melanjutkan, tembakan secara brutal terhadap rombongan Haji Permata CS tersebut hingga saat ini belum diketahui motifnya. Akan tetapi, setelah dilakukan penembakan secara tiba-tiba dengan jarak dekat, pihak dari Bea dan Cukai langsung meninggalkan rombongan tersebut.
"Jika memang mereka (Haji Permata CS) melakukan tindakan yang menyalahi, pasti ada SOP. Tidak main tembak terus pergi. Penjahat kelas kakap saja kalau mau kabur ketika di tangkap, ada namanya tembakan peringatan ke udara, setelah itu jika tidak kooperatif, baru diambil tindakan terukur berupa tembakan ke arah kaki, tapi ini ada yang di kepala, dada dan kaki," tegasnya.
Editor: Dardani