BATAMTODAY.COM, Batam - Polemik melonjaknya tagihan air di Kota Batam akhir-akhir ini masih menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.
Menanggapi keluhan tersebut, PT Moya Indonesia akhirnya buka suara. Menurut Direktur PT Moya, Sutedi Raharjo, penagihan rekening air telah disesuaikan dengan kondisi pemakaian riil di rumah pelanggan yang tertera di meteran air.
"Meteran air merupakan satu-satunya panduan bagi PT Moya untuk penagihan besaran kubikasi pemakaian air oleh pelanggan setiap bulannya," kata Sutedi saat menggelar konferensi pers di Gedung Marketing Center BP Batam, Kamis (7/1/2021).
Lonjakan tagihan air untuk beberapa pelanggan, kata Sutedi, seringkali terjadi karena beberapa faktor, di antaranya instalasi bagian dalam di rumah-rumah pelanggan yang mengalami kebocoron.
Selain faktor kebocoran instalasi, Sutedi juga menyebutkan, biasanya tagihan air mengalami peningkatan bagi beberapa pelanggan karena kebutuhan akan pemakaian air yang meningkat, kesalahan estimasi tagihan sebelumnya yang kekecilan sehingga menumpuk di bulan selanjutnya.
"Tagihan air untuk semua pelanggan pada bulan Desember 2020 ini sudah akurat, dan telah dilakukan pengecekan melalui sistem," ujarnya.
Untuk menghindari hal itu, maka pelanggan disarankan untuk melakukan pengecekan secara berkala sehingga segera mengetahui penyebab melonjaknya tagihan.
Sutedi menjelaskan, apabila faktor kebocoran pada instalasi dalam properti pelanggan, itu bukan menjadi tanggungjawab PT Moya. Sebab, kondisi instalasi air di rumah pelanggan sesudah meter menjadi tanggungjawab pelanggan sendiri.
Dalam kesempatan itu, Sutedi menggungkapkan sebanyak 300 pelanggan yang mengalami lonjakan tagihan air yang sangat signifikan.
"Saya sarankan kepada pelanggan apabila menemukan peningkatan tagihan air, agar segera menghubungi Call Center SPAM Batam 24 jam di 150 155 atau datang ke KPP atau dapat menghubungi Media Sosial Resmi SPAM Batam dengan menyebutkan detail nama pelanggan, nomor ID Pelanggan serta no telphone yang bisa dihubungi untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga Batam dikagetkan dengan melonjaknya tagihan air di awal tahun 2021 ini. Kenaikan ini pun dirasakan warga berlipat lipat dibanding tagihan biasanya.
Hal ini diungkapkan Meri, warga Tembesi saat melihat tagihan airnya yang naik hampir sepuluh kali lipat dari biasanya. Ia mengungkapkan, pada bulan-bulan sebelumnya, tagihan air yang dibayarkan maksimal hanya 80 ribu, namun saat dicek tagihan bulan Januari, tertera angka 790 ribu.
"Saya kaget dong, kok tagihan air naik drastis gitu. Rp 80 ribu sebenarnya sudah naik sejak tiga bulan belakangan, sebelumnya cuma Rp 45-50 ribuan. Nah ini lebih parah lagi, naik hampir 10 kali lipat," kata Meri dengan nada agak kesal.
Editor: Gokli