BATAMTODAY.COM, Batam - Sebanyak 49 Kontainer dari 65 kontainer limbah plastik impor, yang disidak oleh Walikota Batam Muhammad Rudi didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemko Batam, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan Bea dan Cukai Batam beberapa waktu lalu di Pelabuhan Bongkar Muat, Batuampar akan segera dikembalikan (re-eksport) ke negara asal.
Hal ini disampaikan langsung Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi Bea dan Cukai Tipe B Batam, Sumarna saat ditemui di kawasan Batam Center, Selasa (02/07/2019).
"Jadi hasil lab sebenarnya telah keluar beberapa waktu lalu, namun hasil ini kami sampaikan langsung ke Kementerian untuk ditelaah kembali. Dan yang dapat saya sampaikan saat ini, adalah penyampaian secara global sesuai instruksi dari Kementerian," paparnya.
Kepada tim liputan, Sumarna menyampaikan dari hasil pemeriksaan diketahui 38 kontainer dipastikan mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), sementara 11 kontainer lainnya tercampur dengan sampah. Sementara itu, 16 kontainer lainnya dinyatakan bersih dari kandungan B3 maupun sampah sehingga akan dilanjutkan proses importnya.
"Jadi total 49 kontainer tersebut akan kita reekspor kembali ke negara asal, sesuai dengan aturan Permendag 36 tahun 2016. Saat ini kami tengah menjadwalkan waktu, untuk mengundang para importir dan meminta mereka untuk segera melakukan hal tersebut," lanjutnya.
Dari data yang didapat, diketahui kebanyakan kontainer berisi limbah B3 tersebut berasal dari negara Eropa, Amerika, dan Kanada. Namun untuk saat ini Sumarna mengakui belum dapat memberikan penjelasan lebih lanjut. Mengenai data perusahaan importir, yang merupakan pemilik kontainer yang positif tercampur limbah B3.
"Untuk hal itu nanti kita sampaikan di rilis, dimana nanti akan disampaikan langsung oleh Bu Menteri. Saat ini itu saja yang bisa saya sampaikan, hasil pemeriksaan secara global saja," ungkapnya.
Editor: Surya
