logo batamtoday
Senin, 11 November 2024
Panbil Group


Saat Tim Macan Polresta Barelang Lupa Lebaran
Kamis, 28-06-2018 | 11:48 WIB | Penulis: Romi Candra
 
Tim Macan Polresta Barelang dengan hasil buruannya. (Foto: Romi Candra)  

INDAHNYA berlebaran, kumpul bersama anak istri dan sanak saudara, menyaksikan istri dan anak-anak riang gembira, adalah hal terindah yang harus dikorbankan sebagai Tim Macan Barelang. Seperti apa pengorbanan tim pemburu kriminal itu? Berikut penuturan Tim Macan Barelang kepada wartawan BATAMTODAY.COM, Romi Candra.

Konsewensi memilih profesi sebagai polisi abdi negara adalah siap mengedepankan pengabdian dan menjalankan tugas di atas segalanya. Mereka harus siap berkorban demi negara. Termasuk, meninggalkan keluarga anak istri dan keluarga berhari raya Idul Fitri di rumah demi mengemban tugas negara.

Itulah yang dialami oleh Tim Macan Polresta Barelang pekan lalu saat memburu jaringan pencuri uang nasabah Bank OCBC Palm Spring Batam sebesar Rp 500 juta dengan modus ban gembos. Di tengah-tengah suasana lebaran, saat harga tiket pesawat menjulang tinggi meninju langit dan di tengah gelombang arus balik jutaan orang, tim dengan penampilan khas itu, melakukan perburuan.

Tim Macan Polresta Barelang yang merupakan gabungan dari Unit Jatanras dan Buser Polresta Barelang bersama Jatanras Polda Kepri serta Polsek Batam Kota, memulai perburuan dari pengecekan langsung lokasi kejadian. Demi hasil yang maksimal, siang dan malam terus melakukan penyelidikan.

"Ya inilah resiko dalam bekerja. Suasana lebaran tidak kami rasakan, apalagi kasus ini yang menjadi atensi masyarakat," ujar salah seorang personil Macan Polresta Barelang, Heru, Selasa (26/6/2018).

Beruntung, BATAMTODAY.COM diberi kesempatan mengikuti rangkaian kegiatan Tim Macan itu melakukan perburuan jaringan maling tersebut.

Rasa ngantuk yang kuat karena tidak tidur, badan yang bau karena tidak mandi serta pakaian yang tidak diganti, merupakan bagian dari hal kecil keseharian selama perburuan.

Tidak jarang, di manapun tempat yang dirasa bisa untuk merebahkan badan sejenak, mereka tidur sejenak hanya untuk sekadar mengusir rasa kantuk. Bahkan, sebagian dari mereka ada yang tidur di bawah pohon beralas tanah.

Namun rasa lelah yang dirasakan kurang lebih 20 hari melakukan pengungkapan dan perburuan jaringan maling itu berbuah manis dan kepuasan tak tergantikan. Yaitu, saat tugas berhasil mereka tunaikan dan membawa pulang para kriminal itu dari beberapa kota di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.

Pengungkapan kasus ini, bermula dengan penangkapan tiga orang pelaku di kawasan Batuaji Batam. Penangkapan awal, dilakukan terhadap Deden pada Sabtu (16/6/2018) malam. Lalu, dari hasil pengembangan yang dilakukan, Erik Monika dan Ahmad Roni, menyusul ditangkap di kawasan Batuaji Batam pada Minggu (17/7/2018) pagi.

Penangkapan yang dilakukan pada hari kedua dan ketiga lebaran itu, menguak keberadaan dua pelaku lainnya, Danu telah lari ke Semarang, dan Hatta selaku otak dalam aksi ini kabur ke Palembang.

Maka, pada Rabu (20/6/2018), Tim Macan Polresta Barelang pun mengejar pelaku. Pengejaran dibagi menjadi dua tim. Tim pertama yang dimpin Kasat Reskrim, AKP Andri Kurniawan bersama Kanit Jatanras, Iptu Ferry Supriadi serta empat anggotanya.

Sementara tim kedua yang dipimpin Kasubnit Buser, Ipda Muhammad Hazaquan, bergerak ke Semarang bersama enam lima orang anggotanya.

Pengejaran itu, juga tidak berjalan mulus. Tim yang di Semarang sempat putus asa, karena pelaku mengetahui bahwa ia dikejar dan langsung kabur dari tempat persembunyiannya.

Namun, keberuntungan justru lebih berpihak pada tim, berkat bantuan Ditreskrimum Polda Jateng dan Resmob Polres Grobogan yang membantu pengejaran, akhirnya Danu berhasil dibekuk Dusun Lekok Kecamatan Grobogan Kabupaten Prodadi Semarang, sekitar pukul 03.00 WIB, Kamis (26/6/2018).

"Pelaku sempat kabur karena mengetahui kedatangan kami. Namun upaya itu berhasil digagalkan berkat kerjasama dengan Polda Jateng dan Polres Grobogan," ujar Hazaquan.

Setelah Danu dibekuk, tim yang mengejar ke Jawa Tengah kembali dibagi. Tiga personil pulang ke Batam bersama pelaku. Sedangkan Hazaquan dengan dua anggotanya terbang ke Palembang untuk menangkap Hatta. Meski sudah tua, namun Hatta selaku otak pelaku, cukup cerdik dan menyulitkan anggota mencari tempat persembunyiannya.

Memasuki hari ke empat berada di Palembang, tim mulai menemukan titik terang tentang keberadaan Hatta. Pada hari terakhir di daerah Jembatan Ampera itu, keberuntungan kembali memihak sehingga Hatta berhasil dibekuk di kawasan Tanjungbatu, Palembang, Sabtu (23/6/2018) malam sekitar pukul 22.30 WIB.

"Kami harus kembali ke Batam Minggu (24/6/2018), meski Hatta belum ditangkap karena ada kegiatan lain. Makanya pada Sabtu itu pengejaran dilakukan semaksimal mungkin, dan akhirnya membuahkan hasil. Hatta berhasil ditangkap di tempat persembunyiannya, sehingga Minggu pagi langsung diterbangkan ke Batam," papar Kanit Jatanrasa Polresta Barelang, Iptu Ferry Supriadi.

Berada di negeri orang, membuat tim cukup kewalahan, terutama saat di Palembang. Tim sempat terlantar di perkampungan untuk mencari tahu keneradaan Hatta.

Tapi, tak ada usaha yang sia-sia. Kerja keras yang dilakukan tim ini patut mendapat apresiasi, baik dari internal Polri maupun dari masyarakat. Karena demi menciptakan kenyamanan dan keamanan, mereka rela meninggalkan rumah, memendam kerinduan dan keinginan untuk bisa berkumpul bersama keluarga merayakan lebaran demi mengabdi pada negara.

"Meski tidak bisa bersama keluarga saat lebaran, tapi ada kepuasan tersendiri bagi kami karena kerja keras yang dilakukan membuahkan hasik yang setara. Meski kami bertugas, namun dalam hati tetap kerinduan berkumpul dengan keluarga menjadi utama. Mungkin jika tidak bisa kali ini, bisa jadi tahun depan dapat merasakannya," ujar Fendy, personil Macan Polresta Barelang penuh rasa syukur.

Editor: Dardani

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit