BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Dalam debat putaran kedua Pemilu Wali Kota Tanjungpinang terdapat pembahasan tentang lahan pasca tambang.
Kedua pasangan calon, Syahrul-Rahma dan Lis-Maya diminta memaparkan program pemanfaatan lahan pasca tambang yang didominasi oleh lahan pasca tambang bauksit. Paslon nomor urut 1, Syahrul-Rahma memilih lahan kosong yang tertidur selama ini digunakan untuk bercocok tanam. Sementara lawannya, Lis-Maya ingin membangun destinasi wisata di sana.
Dalam debat tersebut, Syahrul-Rahma memaparkan bahwa lahan pasca tambang lebih baik untuk berbagai bercocok tanam. Meskipun dianggap sulit untuk dilakukan, namun dengan teknologi yang ada saat ini, semua itu dapat dilakukan.
"Dengan kecanggihan teknologi saat ini, kita optimistis tidak ada alasan dalam melakukan cocok tanam di tanah pascatambang tersebut," tegas Syahrul.
Tidak hanya mampu melakukan penghijauan kembali sembari memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, Syahrul menilai, upaya pemanfaatan lahan ini juga mampu membantu mengurangi jumlah pengangguran di Tanjungpinang.
Sementara itu, Lis yang turut menanggapi jawaban Syahrul menuturkan hal yang berbeda. Ia menilai, lahan pasca tambang lebih cocok untuk dimanfaatkan sebagai lokasi wisata.
"Karena kami memfokuskan Tanjungpinang sebagai daerah pariwisata," ucap Lis.
Dengan menjadikan wilayah pasca tambang sebagai kawasan wisata, dirasa Lis juga menjawab kebutuhan destinasi wisata baru untuk Kota Tanjungpinang.
Editor: Yudha