BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ratusan mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) kembali melakukan aksi unjuk rasa di halaman Kantor Rektorat, kampus kawasan Dompak, Tanjungpinang, Selasa (20/2/2018).
Tuntutan para mahasiswa yang berasal dari berbagai jurusan dan organisasi kemahasiswaaan tersebut masih sama. Yakni, meminta pertanggungjawaban rektor terhadap banyak kasus korupsi yang terjadi di lingkungan kampus.
Kasus korupsi itu telah menimbulkan kerugian negara mencapai puluhan miliar rupiah. Diantaranya, proyek pembangunan gedung ruang belajar Fakultas Ekonomi yang dianggarkan pada 2012 lalu dan nyatanya mangkrak.
Lalu ditambah lagi kasus korupsi pengadaan sarana dan prasaran (Sarpras) Program Integritas Sistim Akademik dan Administrasi (PISAA) UMRAH dengan alokasi dana Rp30 miliar dari APBN 2015. Hingga telah menyeret Wakil Rektor, Heri Suryadi sebagai tersangka.
"UMRAH ini merupakan institusi pendidikan yang bertujuan mencetak generasi menjadi berguna dan berpendidikan. Bukan malah menjadi sarana memperkaya para petinggi di dalamnya," teriak salah satu orator pendemo.
"Kami menuntut rektor bertanggungjawab," tegasnya kembali.
Berbeda dengan aksi unjuk rasa lalu. Aksi kali ini, Rektor UMRAH, Syafsir Akhlus tidak tampak menghadapi para mahasiswa. Selain itu, para petugas kepolisian tampak berjaga di luar kampus demi menjaga kemananan kampus bersiaga jika aksi unjuk rasa berjalan ricuh.
Editor: Gokli