BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Setelah beberapa waktu lalu, sempat mengalami sejumlah persoalan dalam sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK. Mulai dari, mandeknya server hingga tidak tertampungnya siswa di sejumlah daerah, akhirnya persoalan dalam sistem PPDB mulai ada titik terang.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Muhammad Dali mengatakan, saat ini kisruh PPDB tingkat SMA/SMK se-Kepri sudah mulai kondusif. Bahkan, 98 persen calon siswa SMA/SMK sudah dapat tertampung di sekolah-sekolah negeri.
Sementara sisanya, tidak dapat memilih sekolah sesuai dengan keinginannya. Namun, diimbau untuk menempati sekolah negeri yang masih mencukupi kuotanya.
"Jadi yang 2 persen ini kami imbau untuk masuk ke sekolah negeri yang kuotanya masih bisa ditampung," ujarnya, Kamis (19/7/2018).
Ia menjelaskan, persoalan PPDB tingkat SMA/SMK ini hanya dialami oleh dua wilayah di Kepri. Yakni, Tanjungpinang dan Batam. Hanya saja, untuk Kota Tanjungpinang, masih bisa ditangani dengan baik.
Sementara di Batam, solusi yang diberikan adalah dengan menambah rombongan belajar di sejumlah sekolah yang siswanya cukup membkludak. Sehingga, harus dilakukan dua waktu belajar yakni, pagi dan sore. Selain itu, lanjut Dali, pihaknya juga akan menambah tenaga pengajar dan Ruang kelas Baru (RKB) untuk menutupi kekurangan pada rombel tambahan itu.
Selain itu, bagi siswa yang tidak dapat tetampung di sekolah pilihannya, diimbau agar memilih SMA Negeri 15 dan 21 Batam.
"Dua persen yang tidak tertampung di Batam tadi kita imbau masuk ke SMA Negeri 15 dan 21," kata Dali.
Dali menambahkan, dirinya memohon maaf atas ketidaknyamanan masyarakat terutama para orang tua siswa atas persolan-persoalan pada sistem PPDB tahun ini. Kendati demikian, pihaknya tetap berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Kedepan, Disdik Kepri akan memaksimalkan sistem PPDB agar persoalan serupa yang seringkali terjadi dari tahun ke tahun tidak akan terulang.
"Kedepan, kami akan perbaiki sistem ini agar persoalan yang sama atau bahkan yang baru sekalipun tidak akan terulang," tukasnya.
Editor: Surya