BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam dan PT Moya Indonesia berkomitmen akan meningkatkan pelayanan air bersih di Kota Batam pascaberakhirnya konsesi dengan PT Adhya Tirta Batam (ATB).
Komitmen dan optimisme itu diutarakan Pelaksana harian (Plh) Kepala BP Batam, Purwiyanto dan Direktur Utama (Dirut) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) PT Moya Indonesia, Sutedi Raharjo saat melakukan penandatanganan berita acara Penyelenggaraan Operasi dan Pemeliharaan SPAM Batam antara BP Batam dan PT Moya Indonesia, di gedung Marketing Centre Badan Pengusahaan (BP) Batam, Jumat (13/11/2020) kemarin.
"Kami yakin bahwa setelah berakhirnya konsesi ini, BP Batam dan PT Moya Indonesia optimis akan terus melakukan inovasi untuk peningkatan pelayanan air bersih kepada masyarakat Batam," kata Purwiyanto.
Purwiyanto menjelaskan, dengan berakhirnya kontrak kerja ATB dengan BP Batam, pengelolaan air di Kota Batam dilanjutkan PT Moya Indonesia. BP Batam sebagai pengawas dan penanggungjawab pengelolaan air di Batam akan berupaya memberikan pelayanan maksimal ke depannya.
"Untuk pengelolaan air ini, BP Batam ingin ke depan layanan harus dilakukan dengan lebih baik lagi. Untuk mewujudkam itu, sejumlah hal akan dilakukan, di antaranya pengelolaan berbasis Teknologi Informasi (IT) yang terintegrasi pada seluruh informasi terkait dengan produksi, distribusi, dan pelayanan pelanggan," ujarnya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama (Dirut) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) PT Moya Indonesia, Sutedi Raharjo mengatakan, saat masa transisi pihaknya akan melakukan apa yang sudah dijalankan PT ATB.
"Selama masa transisi, PT Moya akan melakukan apa yang telah dilakukan penyelenggaran SPAM sebelumnya. Minimal kita akan buat seperti itu, sehingga pelanggan tidak merasakan efek perubahan tersebut," kata Sutedi.
Sutedi menegaskan, dalam waktu 6 bulan ke depan, PT Moya akan berusaha sebaik mungkin memberikan pelayanan kepada masyarakat. PT Moya, kata dia, akan berupaya semaksimal mungkin tidak menerima efek perubahan dari masa transisi itu.
"Kami akan melakukan apa yang telah dilakukan penyelenggara sebelumnya. Misalnya, teknis pembayaran tagihan air, pihaknya akan bekerjasama dengan merchan sebelumnya, supaya masyarakat tidak terlalu menerima efek perubahan," tambahnya.
Di samping itu, lanjutnya, pihaknya juga atelah menyediakan kantor pelayanan pelanggan (KPP) di berbagai titik di Kota Batam. "KPP sudah ada di Batuaji dan Bengkong. Kalau sebelumnya kantor pusat di Sukajadi, sekarang kantor pusat kami ada di Batam Centre," ujar Tedi, sapaa akrab Sutedi.
Masih kata Tedi, untuk membangun komunikasi dengan pelanggan, PT Moya dan BP Batam juga telah membuka layanan live chat di website BP Batam serta menyediakan Call Centre.
Fasilitas ini, sambungnya, diharapkan dapat membantu pelanggan maupun BP Batam dalam membangun komunikasi dua arah untuk pelayanan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Batam.
"Melalui live chat dan Call Center tersebut, nantinya masyarakat Batam atau pelanggan dapat menyampaikan keluhan, kritikan, dan masukan soal pelayanan SPAM di Batam," timpalnya.
BP Batam dan PT Moya Indonesia pun memastikan pada tanggal 15 November 2020 pukul 00.00 WIB pengambil alihan pengoperasian SPAM dari ATB tidak akan mengalami kendala. Untuk proses persiapan, pihaknya telah menempatkan beberapa operator untuk observasi.
"Persiapan sudah cukup matang, tinggal ambil alih fungsinya saja," pungkasnya.
Editor: Gokli