BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Pembangunan dan perbaikan saluran drainase di Jalan Berdikari RT 01 dan RT 04 RW 1, Kelurahan Tanjunguban Timur, dihentikan oleh warga setempat. Pasalnya, pembangunan drainase tersebut sudah melenceng dari bestek.
Karena yang seharusnya menggunakan batu granit, tapi ini justru kontraktor mengantinya dengan batu bata merah.
Geriyanto, Tokoh Masyarakat Jalan Berdikari itu menjawab BATAMTODAY.COM mengatakan, awalnya pekerjaan pembangunan drainase sepanjang 500 meter itu dikerjakan oleh kontraktor pelaksanan CV Pormula Jaya dengan konsultan CV Typical Consultant. Anggaran proyek yang bersumber dari APBD Bintan 2015 itu sebesar Rp228.559.614.
Saat memulai pekerjaan, kontraktor sudah mengunakan batu granit dan masyarakat tidak terlalu memperhatikan. Apakah kontraktor "memainkan" anggaran pengerjaan proyek atau tidak.
Tetapi, karena dalam perjalanannya material yang masuk berupa batu bata merah, makanya masyarakat pun mempertanyakannya.
"Saat ditanyakan, pihak pekerja menjawab hanya untuk sementara yang diartikan oleh masyarakat tidak masuk akal. Sejumlah warga setempat langsung menghentikan pekerjaan drainase tersebut. Karena pekerjaan tersebut tidak bisa dianggap sementara, apalagi sebagian sudah mengerjakannya dengan baik," katanya.
Kemudian, Gerianto bersama sejumlah warga setempat, meminta agar pihak kontraktor, konsultan serta Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Bintan bertanggjawab. Juga, melakukan kroscek ke lapangan, agar benar-benar mengetahui apa yang terjadi di lapangan dan tidak hanya sekedar menerima laporan dari bawahan.
"Kita memang langsung koordinasi dengan pihak Dinas PU Bintan dan berencana akan melakukan pertemuan di Kantor Camat Bintan Utara dalam waktu dekat. Semoga apa yang seharusnya tidak terjadi, ke depan tidak terulang lagi, apa lagi yang saptnya merugikan masyarakat demi mengejar keuntungan pribadi atau golongan," tegasnya.
Editor: Dardani
