logo batamtoday
Sabtu, 27 April 2024
JNE EXPRESS


Tak Ada Bukti Kekerasan Terhadap Arif Saat MOS
Giliran Panitia MOS dan Guru Pembina Siswa SMPN 11 Bintan yang Bakal Diperiksa Polisi
Selasa, 04-08-2015 | 18:14 WIB | Penulis: Harjo
 
Kasat Reskrim Polres Bintan, AKP Andri Kurniawan, didampingi Kapolsek Bintan Utara, Kompol Joko Priyanto; komisioner KPPAD Kepri, guru dan pejabat Disdikpora Bintan saat memberikan keterangan di Mapolsek Bintan Utara. (Foto: Harjo/BATAMTODAY.COM)
 

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Polisi tak menemukan bukti adanya tindak kekerasan pada saat pelaksanaan masa orientasi siswa (MOS) di SMPN 11 Bintan, yang diduga sebagai penyebab tewasnya Muhammad Arif Husein, salah satu siswa baru di sekolah itu. Namun Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak daerah (KPPAD) Kepulauan Riau justru menilai sebaliknya.

"Dari hasil visum memang tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Begitu juga dengan hasil pemeriksaan terhadap 10 saksi atau teman korban yang satu kelompok dalam MOS tersebut. Para saksi menyampaikan tidak ada perlakuan kasar terhadap almarhum," kata Kasatreskrim Polres Bintan, Ajun Komisaris Polisi Andri Kurniawan, kepada BATAMTODAY.COM di Mapolsek Bintan Utara, Selasa (4/8/2015).

Saat itu hadir juga komisioner KPPAD Kepri, Kepala SMPN 11 Bintan, dan Kabid Dikdas Disdikpora Bintan.

Andri menjelaskan, meski tak terbukti ada kekerasan, namun polisi akan terus melakukan penyelidikan dengan adanya insiden yang terjadi di SMPN 11 Bintan.

"Ini baru kesimpulan awal. Karena proses penyelidikan akan terus ditindaklanjuti. Selain teman-teman almarhum yang diperiksa, panitia MOS dan guru serta penangung jawab pelaksanaan MOS juga akan kita mintai keterangan. Termasuk teman dekat almarhum yang menyampaikan bahwa almarhum terakhir masuk sekolah hari Rabu (29/7/2015), memang kondisi almarhum kurang sehat," tegasnya.

Ketua KPPAD Kepri, Erry Syahrial, yang didampingi dua komisioner lainnya, mengatakan, meski belum ada bukti Arif meninggal akibat tindak kekerasan seniornya, namun diakui ada tindak kekerasan dalam pelaksanaan MOS di SMPN 11 Bintan.

Hal tersebut diakui oleh siswa yang satu kelompok dengan almarhum Arif. Menurut Erry, siswa tersebut mengakui panitia MOS sering memukul siswa baru dengan mengunakan ranting kayu.

"Kalau terhadap almarhum memang belum ditemukan penyebab meninggalnya akibat kekerasan dalam MOS. Namun dalam pelaksanaanya memang ada kasus kekerasan, di antaranya senior memukul juniornya menggunakan ranting kayu. Walaupun secara fisik tidak meninggalkan bekas, tetapi beberapa siswa mengakui hal yang sama," kata Erry.

Dengan adanya temuan tindak kekerasan dalam pelaksanaan MOS ini, KPPAD akan segera membuat rekomendasi kepada dinas pendidikan sebagai bentuk evaluasi untuk sekolah serta dunia pendidikan di Bintan.  (*)

Editor: Roelan

Ucapan Idul Fitri

Berita lainnya :
 
 

facebook   twitter   rss   google plus
:: Versi Desktop ::
© 2024 BATAMTODAY.COM All Right Reserved
powered by: 2digit